Penulis
Intisari-online.com - Bukan rahasia lagi jika Meksiko adalah ladangnya kertel narkoba, di mana perdagangan obat-obatan haram merajalela di sana.
Namun, dalam laporan terbaru, kartel narkoba telah mengubah taktik perdagangan mereka untuk mengalahkan pihak berwenang.
Mereka mulai merambah ke sektor pertambangan, ekspor besi, dan juga jual beli barang langka yang hampir punah.
Menurut Dailystar pada Senin (15/9/2019), demi memuluskan bisnis itu mereka membantai penduduk desa demi membangun kekuasaannya.
Baca Juga: Ketagihan Nge-Vape, Kondisi Paru-paru Remaja 18 Tahun Ini Jadi Seperti Orang Tua 70 Tahun
Misalnya, kelompok Los Tena secara ilegal memperdagangkan kayu Sangualica di China di mana kayu itu sangat dihargai per meter kubiknya memiliki harga 2.000 dollar AS (Rp28 juta).
Kayu ini biasa diguakan untuk panel pada kapal pesiar, alat musik dan mobil mewah.
Namun, sebelum memulai bisnis ini Los Tena membunuh dan memaksa petani meninggalkan tanah mereka untukmengambil kayu tersebut.
Parahnya mereka membunuh siapa saja yang menghalangi jalan mereka.
Fernando Cruz Mendoza alias El Tena adalah pemimpin kelompok tersebut, dan kini membentuk geng pembunuh.
Pemilik tanah Luis Olazcon Mendoza (61) menolak untuk menyerah kepada Los Tena, jadi dia dibunuh secara brutal dan tubuhnya dibakar.
Saudaranya, Filemon Olazcon mengatakan keluarganya telah hancur akibat kebiadaban kartel, dan kini terpaksa mengungsi.
Dia mengatakan pada TV Meksiko, "Mereka memaksa kami pergi, atau mengejar kami."
"Mereka mengambil kayu sangualica, dan membunuh banyak orang."
"Mereka takut melaporkannya, dan kayu itu telah menjadi jejak maut," tambahnya.
Kartel itu juga mendatangi korban lain keluarga Palomillo.
Salvador Pallomillos berkata, "putraku, istriku, dan ayah semuanya berhasil melarikan diri ke bukit."
Los Tena beroperasi di Michoacan di mana medan pertempuran antara Los Viagra, Jalisco Nuevo Generacion Cartel dan sel-sel mantan Ksatria Templar seperti Los Tena.
Pada Juli, seorang aktivis Zenaida Pulido disergap di jalan pantai dan dibunuh bersama istrinya yang mengecam Los Tena.
Awal tahun ini 15 mayat dengan tanda-tanda penyiksaan dan luka tembak ditemukan di belakang sebuah truk di kota Aquila.