Find Us On Social Media :

Beginilah Kisah Perkenalan Soeharto dengan BJ Habibie, Jauh Sebelum Bergelut di Dunia Politik

By Afif Khoirul M, Jumat, 13 September 2019 | 14:30 WIB

BJ Habibie bonceng Soeharto naik moge di halaman Istana Negara

Intisari-Online.com - Bacharudin Jusuf Habibie, begitulah nama lengkap pria kelahiran 25 Juni 1936 dari Parepare Sulawesi Selatan itu.

Meski telah meninggal pada Rabu (11/9/19), sosok BJ Habbibie meninggalkan beragam kisah menarik termasuk persahabatannya dengan Presiden RI ke-2 Soeharto.

Ternyata keduanya kenal jauh sebelum sama-sama bergelut di ranah politik, seperti dalam arsip Majalah Bobo BJ Habibie Dari Jalan Bau Massepe ke Jalan Merdeka Selatan.

Habibie cilik tidak lama di Parepare, tugas sang ayah sebagai kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan membuat keluarganya pindah ke Makassar.

Baca Juga: Jangan Berbagi Riasan Mata! Berikut 5 Cara Sembuhkan Bintitan dan Tips Jitu Mencegahnya

Kebetulan saat itu Overste Soeharto bertugas sebagai Komandan Brigade III Garuda Mataram untuk menumpas pemberontakan Andi Aziz.

Markas Pasukan Brigade III berada di depan rumah Habibie di Jalan Klaperlaan.

Soeharto pun sering berkunjung ke rumah Habibie.

Juga saat itu rumah keluarga dipakai untuk rapat ketika Habibie masih kecil.

Baca Juga: Demi Teknologi 'Menghidupkan Orang Mati', Pria Ini Dibekukan dengan Cara Ini Selama 52 Tahun

Suatu malam, di tahun 1950 ayah Habibie meninggal dunia ketika tengah menjalankan sholat Isya.

Saat itu, ibunya sedang mengandung anaknya yang kedelapan.

"Ya waktu itu saya baru berusia 13 tahun, cuma bisa menangis," kenang Habibie.

"Pak Harto memeluk saya, sembari berkata: Bib, bapakmu orang baik, meninggal sewaktu sholat," katanya.

Baca Juga: Demi Teknologi 'Menghidupkan Orang Mati', Pria Ini Dibekukan dengan Cara Ini Selama 52 Tahun

Bahkan dikatakan Pak Harto adalah salah seorang yang menutup mata ayah Habibie.

Namun, sejak saat itu Habibie tidak pernah bertemu lagi dengan Soeharto.

"Mungkin mereka kembali ke Jawa, karena setelah Andi Aziz tertangkap, praktis tidak ada tugas penting," jelasnya.

Hingga akhirnya, keduanya kembali bertemu kembali pada 1960-an ketika kuliah di Jerman atas biaya ibu saya sendiri.

Waktu itu dia belum menjadi Panglima Kostrad, bersama Ibu Tien bahkan Soeharto sempat mampir ke tempat Habibie di Jerman dan membawa oleh-oleh dari ibu Habibie.

Baca Juga: Thareq Kemal Habibie Mencuri Perhatian dengan Tampilan Penutup Mata, Diduga Ini Penyebabnya yang Berisiko Kebutaan Permanen