Find Us On Social Media :

BJ Habibie Meninggal Dunia: Ini Sumpah Maminya untuk Rudy Setelah Kepergian Sang Papi Tercinta

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 12 September 2019 | 14:00 WIB

Mami dan anak-anaknya di Bandung.

Intisari-Online.com – Indonesia berduka kehilangan sosok luar biasa yang memajukan teknologi di negara tercinta ini.

BJ Habibie, Presiden RI ke-3, ini meninggalkan kita pada hari Rabu (11/9/2019) setelah beberapa waktu dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

Jejak perjalanan hidupnya menjadi orang besar seolah sudah dipersiapkan oleh “dunia” sekitarnya.

Sang ayah membekalinya dengan filosofi “mata air”, sumpah ibu untuk memberi pendidikan setinggi mungkin, dan tentu saja kerja keras dan kesetiaannya pada cita-cita.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sosok yang Jenius, Rupanya Beginilah Didikan Orangtua BJ Habibie Sejak Kecil

Akhirnya, Indonesia memiliki Bacharuddin Jusuf Habibie seperti yang kita kenal sekarang ini.

Seorang ilmuwan unggul, perintis industri kedirgantaraan, presiden, dan negarawan sejati.

Tulisan berikut ini pernah dimuat di Majalah Intisari dalam rubrik Cukilan Buku, yang diambil dari buku RUDY, Kisah Masa Muda yang Visioner, dan dicukil oleh Djati Surendro.

--

Pada tahun 1948 keluarga Habibie pindah dari Parepare ke Makassar.

Di kota ini mereka menempati sebuah rumah di kompleks yang diperuntukkan bagi para pejabat Belanda, di Tweede Galesong Straat No. 2.

Namun mereka di situ tidak lama, karena selanjutnya pindah lagi ke Jalan Maricaya (Klapperlaan) yang tepat berseberangan dengan markas pasukan Brigade Mataram.

Di Sulawesi saat itu terjadi pemberontakan Andi Aziz, seorang mantan perwira KNIL yang menolak kembali ke pangkuan NKRI, dengan mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

Keterbukaan mereka menyebabkan banyak anggota pasukan Brigade Mataram sering berkunjung ke rumah.

Yang paling akrab adalah Komandan Brigade Overste (Letnan kolonel) Soeharto.

Baca Juga: Mengenang BJ Habibie, Inilah Momen Menggetarkan Hati Ketika BJ Habibie Melepas Kepergian Ainun Dengan Penuh Cinta