Find Us On Social Media :

Menembus Ratusan Meter ke Dalam Perut Bumi, Ini Kisah Tim Ekspedisi Yogyakarta yang Berhasil Jejakkan Kaki di Gua Terdalam di Indonesia

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 9 September 2019 | 19:30 WIB

Menjelajah Gua Terdalam di Indonesia, Ratusan Meter ke Bawah dari Permukaan Tanah

Intisari-Online.com - Tak kalah dengan Rusia yang punya Gua Krubera, gua vertikal dengan total kedalaman 2.197, Indonesia juga memiliki gua vertikal yang cukup dalam.

Indonesia memiliki Gua Hatusaka di Taman Nasional Manusela, Maluku, yang kedalamannya mencapai 424 meter.

Meskipun kedalamannya tak ada separuh dari Gua Krubera yang dinyatakan sebagai gua vertikal terdalam di dunia, Gua Hatusaka dinobatkan menjadi gua terdalam di Indonesia.

Hingga kini, masih belum diketahui sepanjang apa gua itu, tetapi penjelajah sudah memastikan seberapa besar diamater gua tersebut.

Baca Juga: Video Penampakan Langka Sambaran 'Kilat ke Atas' dari Puncak Gunung yang Spektakuler

Tercatat, Gua Hatusaka memiliki diameter sebesar 100 meter yang membuat langit-langit menyerupai kubah.

Salah satu tim ekspedisi yang bisa menjelajah hingga ke dasar gua adalah Acintyacunyata Spleological Club (ASC).

Mereka berasal dari Yogyakarta dan menjadi klub Indonesia pertama yang menjejakkan kaki di kedalaman 424 meter dari bibir gua.

Sejak tahun 2011, mereka sudah penasaran dengan seberapa dalam gua di Maluku itu.

Catatan menyebutkan, selain mereka, ada sejumlah tim ekspedisi gabungan dari Amerika, Inggris, Perancis dan Australia yang sempat menjelajah ke perut bumi lewa Gua Hatusaka tersebut pada 1996.

Sayang, mereka gagal menemukan dasar gua akibat banjir melanda lorong-lorong.

Tak gentar, tim ekspedisi asing itu kemudian kembali ke Maluku pada 1998 hingga akhirnya mereka menjadi orang pertama yang bisa berdiri di dalam Gua Hatusaka.

Berbekal catatan tim ekspedisi sebelumnya, ASC juga tak mau kalah untuk ikut memetakan apa yang ada di dalam gua itu.

Pada tahun 2011, mereka kembali turun ke bawah gua melalui kegiatan Ekspedisi Speleologi Seram.

Akan tetapi, permasalahannya hampir sama dengan tim sebelum mereka, yakni banjir.

Baca Juga: Cerita Mencekam Pendaki di 'Zona Kematian' Gunung Everest: 'Di Bawah Kaki Kita Ada Jiwa Tak Bernyawa'