Hal itu karena orangtuanya yang marah akibat kehamilannya yang mengejutkan tersebut.
Ma bahkan tidak bisa pergi ke Wu Nan, ayah dari bayinya, untuk mendapatkan bantuan keuangan karena ia juga terjerat dalam utang.
Seminggu setelah dia melahirkan bayi laki-laki kembar, Ma menjual satu putranya seharga Rp89 juta.
Sementara kembarannya dipasarkan dengan harga Rp40 juta, sehingga total penjualan mencapai sekitar Rp130 juta.
Dari penjualan itu, Ma diduga mendapatkan uang lebih dari cukup tidak hanya untuk melunasi hutangnya tapi juga membeli ponsel baru untuk dirinya sendiri.
Namun, dia bukan satu-satunya yang mencari keuntungan dari penjualan anak-anaknya.
Ketika Wu mendengar tentang penjualan itu, dia datang merangkak kembali ke Ma, meminta uang untuk membayar utangnya.