Kisah Pilu Kakek Buta Penjual Beras Ketan, Harus Bekerja Keras Karena Miliki Beban Hidup yang Begitu Berat

Mentari DP

Penulis

Karena buta dia sering mengikuti seorang sopir truk untuk mengantarkannya ke luar Kuil Kahao Ta Krao, di Provinsi Phetcaburi.

Intisari-online.com - Seorang pria tua bernama Yom Homhuan terpaksa menjadi penjual beras ketan meski buta.

Rupanya keinginannya untuk bekerja disebabkan oleh tekanan hidupnya yang begitu berat.

Melansiur World of Buzz pada Rabu (28/8/19), selama ini dia berjualan demi merawat istrinya yang sakit.

Yom yang berusia 67 tahun, setiap hari memesan nasi ketan dari orang-orang di desanya pada setiap Jumat untuk mengisi persediannya.

Baca Juga: Tak Hanya Sediakan Listrik, Kini PLN Juga ‘Jualan’ Paket Langganan Internet, Ini Daftar Harganya Mulai dari Rp89 Ribu!

Kemudian, dia menjual makanan dalam peti menggunakan sepedanya.

Karena buta dia sering mengikuti seorang sopir truk untuk mengantarkannya ke luar Kuil Kahao Ta Krao, di Provinsi Phetcaburi, Thailand.

Di sana dia berjualan setiap akhir pekan, karena kondisinya yang cukup ramai.

Untuk menarik perhatian pengunjung pada barang dagangannya dia menggunakan megafon.

Baca Juga: Tak Hanya Sediakan Listrik, Kini PLN Juga ‘Jualan’ Paket Langganan Internet, Ini Daftar Harganya Mulai dari Rp89 Ribu!

Meskipun buta, dia terus bekerja demi mendapatkan uaang untuk merawat istrinya yang kini berusia 98 tahun.

Mereka tidak memiliki anak, istrinya diketahui menderita diabetes dan tekanan darah tinggi, jadi dia harus merawatnya seorang diri.

Yom mengatakan dirinya buta karena kecelakaan pasa saat masih muda, di mana dia mengikuti ibunya ke ladang dan seekor sapi menendangnya.

Dia juga mengatakan bahwa dia dan istrinya adalah pasangan yang miskin, meski demikian mereka tetap berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.

Baca Juga: KM Santika Nusantara Terbakar di Perairan Masalembo, Lokasi yang Dikenal Sebagai Segitiga Bermuda versi Indonesia

Meskipun orang tua itu sangat miskin, dia dikatakan adalah pria yang baik dan murah hati.

Dalam beberapa kesempatan, jika dia memiliki makanan sisa dia akan memberikannya pada monyet yang biasanya ada di dekat kuil.

Dia juga akan memberikan beras ketan kepada orang-orang jika ada acara di desanya.

Yom biasanya berjualan di kawasan parkir di kuil dekat patung Luang Po Wat Ta Krao, dan hanya berjualan setiap akhir pekan.

Baca Juga: Pindah ke Kaltim, Ini Daftar Instansi yang Akan Dipindahkan ke Ibu Kota Baru

Artikel Terkait