Penulis
Intisari-Online.com - Pada Selasa (20/8/2019), seorang petugas keamanan (satpam) di Gading Serpong, Tangerang, Banten, bernama Iskandar (45) meninggal setelah digigit seekor ular Weling.
Korban tersebut meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit Umum Tangerang.
Perlu diketahui bahwa kasus gigitan ular bukanlah sebuah kasus baru Indonesia.
Pada Juli lalu, Bripda Desri Sahroni (40) juga mengalami kasus yang sama.
Ia meninggal setelah digigit ular derik di sekitar Pos Iwaka, Kencana, Kabupaten Mimika, Papua (27/7/2019).
Lantas, apa yang harus kita lakukan ketika melihat atau menemukan ular berbisa di sekitar kita?
Peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, mengungkapkan bahwa penanganan ular tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
"Yang namanya menangani ular berbisa itu tidak boleh sembarangan, jadi harus punya skill handling yang bagus atau punya pengalaman," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/8/2019).
Baca Juga: Gambar Mengerikan Anjing Seperti Kerangka Hidup Setelah Pemiliknya Alami Hal Ini
"Kalau handling (menangani ular), itu jangan sampai menyentuh ularnya," lanjut dia.
Untuk itu, ketika meng-handling ular disarankan untuk memakai grab stick dan hook stick.
Setelah itu, ular dimasukkan ke dalam karung, karena ketika di dalam kantong, ular akan lebih jinak.
"Untuk ular-ular seperti (ular) Weling ini biasanya harus pakai grab stick, apalagi di malam hari," ucapnya.
Baca Juga: Realitas Mengerikan Pasar Daging Anjing di Indonesia Hingga Disorot oleh Media Internasional
Seperti diketahui ular Weling termasuk ke dalam tipe nokturnal.
Artinya, ular tersebut lebih agresif ketika di malam hari.
Semantara itu, grab stick dan hook stick sendiri bisa didapatkan dengan mudah karena sudah banyak diproduksi di Indonesia.
Namun, Amir menyarankan agar masyarakat membeli grab stick.
"Kalau hook stick itu cuma membantu menenangkan ularnya, handling-nya tetep pakai tangan.
Kalau grab stick itu kan langsung jepit, jadi tinggal siapin karungnya aja," ucap Amir.
Meski telah membeberkan cara menangani ular, tetapi Amir mengimbau agar masyarakat tidak perlu menanganinya, tetapi mengusirnya.
"Apabila mendapati ular di sekitar kita, lebih baik ularnya diusir saja, jangan di-handling jika tidak memiliki kemampuan untuk itu," katanya.
Menurutnya, ular tidak akan lari ketika melihat manusia, tetapi ular tersebut bisa diusir.
Cara mengusir ular pun tak rumit karena ular tidak menyukai bau yang menyengat.
"Semprotin obat serangga atau minyak wangi juga bisa bikin ular lari kok. Intinya yang berbau menyengat," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Satpam di Serpong, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Melihat Ular"