Find Us On Social Media :

Calon Pengantin Wanita Ini Selalu Merasakan Vertigo, Rupanya Itu Adalah Gejala Penyakit Mematikan Bila Tidak Diobati

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 24 Agustus 2019 | 06:30 WIB

Intisari-Online.com – Tiba-tiba saja Christina Anderson merasa seperti terjebak di sebuah komidi putar. Ternyata itu adalah tumor otak seukuran bola golf.

Alas kaki yang tidak biasa membantu menstabilkan Christina Anderson ketika dia berjalan menyusuri lorong tanpa bantuan alat bantu jalan, sebuah pencapaian setelah tiga bulan lalu menjalani operasi untuk mengangkat tumor otak seukuran bola golf yang tiba-tiba menghancurkan keseimbangannya.

"Saya akan merangkak ke lorong itu sebelum saya harus menggunakan alat bantu jalan itu," kata Anderson, 24, kepada TodayI. "Itu bukan pilihan bagiku."

"Itu adalah bukti tekad dan kemauannya," kata Dr. Manish Sharma, ahli bedah saraf di Mayo Clinic Health System di Mankato, Minnesota.

Baca Juga: Kisah Eli Kristanto, Tawarkan Ginjal untuk Obati Anaknya yang Idap Tumor Otak: 'Semata-semata agar Putra Saya Sembuh'

"Orang-orang yang ingin menjadi lebih baik, mereka menjadi lebih baik, terlepas dari kemungkinannya."

Keduanya pertama kali bertemu pada awal Mei, hanya beberapa hari setelah Anderson mulai mengalami gejala yang menakutkan.

Perawat, yang tinggal di Watertown, South Dakota, sedang sibuk bekerja dan merencanakan pernikahannya, yang ditetapkan pada 10 Agustus, ketika tiba-tiba, ia mengalami vertigo yang sangat parah hingga ia merasa seperti terjebak dalam komedi putar.

Ketika ruangan itu tampaknya berputar di sekelilingnya, dia terus-menerus muntah. Dia tidak bisa berjalan dalam garis lurus, selalu membelok ke kiri, dan dia tidak bisa mengemudi.

Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak: Hati-hati, Anak Sering Kejang Bisa Jadi Penanda Awal Tumor Otak pada Anak

Anderson mencari bantuan di rumah sakit setempat, hingga di tempat ini dia menjalani CT scan.

"Butuh waktu yang sangat lama bagi dokter untuk menemui saya sehingga saya tahu ada sesuatu yang terjadi," kenangnya.

"Dokter datang dan duduk di samping saya dan berkata, 'Saya menemukan tumor otak.' Pada saat itu, saya tahu apa artinya tetapi saya agak menyangkal karena saya tidak benar-benar memahami tingkat keparahannya."