Find Us On Social Media :

Anak Kartosuwiryo Kembali ke Pancasila: Mengingat Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo, Sahabatnya Sendiri

By Ade S, Rabu, 14 Agustus 2019 | 11:30 WIB

Kolase Bung Karno dan Kartosuwiryo

Intisari-Online.com - Nama Sarjono Kartosuwiryo menjadi salah satu pusat perhatian pada Selasa, (13/8/2019).

Hal ini terjadi setelah Putra mendiang Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo, pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) mengaku kembali ke Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Ia mengaku, selama ini menerima akibat buruk dari perpecahan. Perpecahan itu tak hanya menimpa dirinya, tetapi juga berdampak pada keluarga.

"Saya menerima akibat yang buruk daripada perpecahan. Sekarang orang-orang yang mulai mengadakan perlawanan baik itu apapun bentuknya itu berakibat kepada anak dan keluaganya," kata Sarjono di Gedung Kemenko Polhukam, Selasa (13/8/2019), seperti dilansir INTISARI dari kompas.com.

Baca Juga: 'Hei Wanita yang Pakai Kelom Geulis, Mari Duduk Dekat Saya', Penuturan Beberapa Wanita Mengenai Sosok Bung Karno

Salah satu peristiwa penting dari rangkaian pemberontakan DI/TII pada periode 1942 hingga 1962 adalah hukuman mati yang dijatuhkan pemerintah kepada Kartosuwiryo pada 1962.

Apalagi, ada cerita sedih di balik hukuman mati tersebut, yang melibatkan presiden pertama RI Soekarno.

Sebab, Kartosoewiryo merupakan sahabat Soekarno. Tak pelak, Bung Karno sampai menangis saat harus menandatangani SK kematian Kartosoewiryo.

Berikut ini kisahnya.

Baca Juga: Kamar di Hotel Tempat Berlangsungnya Kongres V PDI-P Ini Dianggap Sebagai ‘Kamar Suci Bung Karno’, Apa Keistimewaannya?