Penulis
Intisari-Online.Com -Sebuah peristiwa tak terduga dialami pasangan yang tinggal di Canberra, Singapura.
Secara tak disangka, buah hati mereka lahir di dalam taksi online.
Melansir The Straits Times, Minggu (11/8/2019), seorang guru prasekolah Nur Syazwani Muhammad Rosdi (25) mengalami kontraksi yang kuat Rabu malam (7/8/2019).
Kemudian ia dan dia dan suaminya memesansebuah taksi onlineuntuk membawamereka ke Rumah Sakit Thomson Medical Center.
Ketika baru berjalan sekitar10 menit utuk menuju rumh sakit, ketuban Syazwani pecah.
Dia menulis di sebuah posting Facebook pada hari Jumat, "Saya mencoba mengendalikan tubuh saya, kontraksi dan setiap rasa sakit yang datang.""
"Kemudian, tubuh saya memulai tahap untuk persalinan aktif."
Ia kemudian mengisahkan bagaimana akhirnya melupakan banyak hal dan hanya fokus untuk bersalin.
"Saya memutuskan untuk membuang martabat saya keluar dari jendela mobil."
"Tubuh saya mengatakan kepada saya untuk mendorong bayi keluar (dari rahim). Saya melakukannya."
Ketika Syazwani memberi tahu suaminya, bahwa ia akan melahirkan bayinya,suaminya awalnya panik.
Meski pasangan itu sudah memiliki dua anak, itu adalah pertama kalinya dia menghadapi prospek anak mereka dilahirkan di dalam mobil.
Suami Syazwani, Kamarulnizam Kiman (25), mengatakan kepada The Straits Times,"Saya hanya ingin mencapai rumah sakit."
Namun, dengan waktu yang tak memungkinkan, ia membantu istrinya melahirkan bayi perempuan mereka di dalam mobil.
Akhirnya anak mereka yang berjenis kelamin perempuan berhasil dilahirkan.
"Saya memegang putri saya di satu tangan dan plasenta istri saya di tangan yang lain," kata Kamarulnizam.
Seluruh proses memakan waktu sekitar 10 menit, yang "sangat cepat" dibandingkan dengan dua anak pertama pasangan itu, ia menambahkan.
Pasangan itu kemudian tiba di rumah sakit setelah perjalanan 30 menit dengan taksi online.
Syazwani menulis dalam posting Facebook-nya bahwa dia berterima kasih kepada pengemuditaksi online mereka, Chia Shang Heng, karena pengertian, ramah dan toleran terhadap mereka.
"Kami mohon maaf atas kekacauan yang terjadi pada mobil Anda, bisnis yang hilang karena tidak memiliki mobil yang bersih untuk dikendarai dan adegan drama mengerikan yang harus Anda hadapi saat mengemudi.
"Sekali lagi terima kasih telah menjadi pembalap pahlawan kita."
Selain tariftaksi online sebesar 15 dolar dan tip 8 dolar, yang merupakan jumlah maksimum yang dapat mereka berikan di aplikasi, pasangan itu memberinya 220 dolar (sekitar Rp 2,2 juta) sebagai kompensasi.
Setelah kejadian tak terduga itu, kini pasangan itu beserta putrinya, Mia, telah bisa beristirahat di rumah.