Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang penumpang taksi online di kota Wenzhou, China timur diperkosa dan dibunuh dengan brutal.
Diduga pemerkosaan dan pembunuhan itu dilakukan oleh seorang sopir taksi online dari perusahaan angkutan terbesar (Didi Chuxing) di negara itu, kata polisi setempat, Sabtu (25/08/2018).
Didi Chuxing, perusahaan angkutan online terbesar merasa "sangat sedih dengan tragedi itu", kata perwakilan pihak perusahaan Didi dalam sebuah pernyataan.
"Kami sangat menyesal. Kami gagal memenuhi harapan Anda. Kami tidak akan lengah (lagi) dari tanggung jawab kami," katanya dilansir asiaone.com.
Baca juga:Pria Cabul Pembunuh Pramugari Diyakini Telah Ditemukan, Kondisinya Tragis
Insiden itu terjadi ketika Didi telah meningkatkan langkah-langkah keamanan termasuk untuk layanan carpooling, Didi Hitch, setelah pembunuhan seorang pramugari bulan Mei yang memicu kemarahan masyarakat China.
Langkah-langkahnya termasuk membatasi pengemudi Didi Hitch untuk menjemput penumpang dengan jenis kelamin yang sama pada pagi dan sore hari.
Polisi di kota Yueqing di Wenzhou mengatakan pada microblog resmi mereka bahwa wanita berusia 20 tahun, bermarga Zhao, masuk ke dalam kendaraan carpool Didi pada jam 1 siang pada hari Jumat (24 Agustus), dan mengirim pesan ke seorang teman sekitar jam 2 siang mencari bantuan sebelum kehilangan kontak.
Polisi mengatakan mereka menemukan tersangka, seorang pengemudi berusia 27 tahun dari provinsi Sichuan bernama Zhong, sekitar pukul 04:00 waktu setempat, Sabtu.
Mereka mengatakan Zhong mengaku, dan penyelidikan terus dilakukan.
Didi mengatakan pengemudi telah lulus pemeriksaan latar belakang dan telah masuk dengan ID otentiknya dan telah dikonfirmasi oleh pengenalan wajah pada hari itu.
Namun, pengemudi telah mengubah plat mobil sebelum perjalanan, kata perusahaan itu.
Sehari sebelumnya, seorang penumpang mengeluh kepada Didi bahwa sopir yang sama berulang kali meminta agar dia duduk di kursi depan, dan berkendara ke daerah terpencil,laporan Didi.
Dikatakan bahwa perwakilan layanan pelanggan yang menerima keluhan itu tidak menindaklanjuti dengan penyelidikan dalam waktu dua jam, seperti yang dijanjikan perusahaan. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)