Penulis
Intisari-Online.com – Setiap calon orangtua pasti mendapat pertanyaan ini.
‘Pengen punya anak laki-laki atau anak perempuan?’.
Jawabannya pun beragam. Ada yang mau anak laki-laki, ada juga yang perempuan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh PBB tahun 2015, ternyata jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Perbandingannya, ada 101 laki-laki pada setiap 100 perempuan di dunia ini, atau gampangnya ada sekitar 50 juta lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan.
Hanya saja, jangan melihat dua poin di atas. Yang penting, apapun jenis kelaminnya, tentu kita berharap anak kita sehat bukan?
Namun orangtua di 132 desa di India punya pemikiran lain.
Pada tahun 1994, India melarang aborsi selektif janin perempuan (disebut fetisida perempuan).
Di mana India melarang orangtua menggugurkan kandungan jika mereka tahu bahwa janin tersebut berjenis kelamin perempuan.
Namun nyatanya, hingga hari ini, praktek ini tetap terjadi di negara Asia Selatan ini.
Pernah dalam sensus populasi terakhir yang dilakukan pada tahun 2011 mengungkapkan anggapan di atas masih dilakukan.
Di mana mereka hanya menemukan ada 943 wanita per 1.000 pria di India.
Baca Juga: Hari Anak Nasional: 2 Cara Asuh Anak dengan Cinta dan Aturan
Bahkan dalam tiga bulan terakhir, Ashish Chauhan, hakim distrik Uttarkashi, mengatakan tingkat kelahiran bayi berjenis kelamin perempuan sangat turun drastis.
Contoh di 132 desa, ada 216 anak yang lahir. Namun mereka tidak menemukan adanya kelahiran anak perempuan selama tiga bulan terakhir dan membuat pemerintah memberi status ‘zona merah’.
Dilansir dari independent.co.uk pada Selasa (23/7/2019), anggota majelis legislatif Gopal Rawat mengatakan: "Mengejutkan memiliki angka kelahiran anak perempuan nol anak di 132 desa di kabupaten itu.”
“Karena kita jarang mendengar melihat insiden pembunuhan perempuan di perbukitan.”
"Saya telah mengarahkan departemen kesehatan untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dari angka-angka yang mengkhawatirkan tersebut dan untuk mengambil tindakan serius untuk menyelesaikannya."
Selain itu, dia berharap pemerintah akan meluncurkan "kampanye kesadaran besar-besaran" dengan harapan membalikkan fakta ini.
Dalam masyarakat patriarkal India, anak-anak laki-laki dipandang sebagai pencari nafkah dan penolong masa depan yang memiliki kewajiban untuk menjaga orangtua mereka ketika mereka bertambah usia.
Sementara anak perempuan dipandang mahal.
Karena orangtua sering ditekan untuk membayar mahar ketika mereka menikah, meskipun ada kebiasaan yang dilarang pada tahun 1961.
Contoh, tahun lalu polisi menemukan 19 janin perempuan yang digugurkan di dekat sebuah rumah sakit di negara bagian Maharashtra.
Mereka ditemukan oleh petugas yang menyelidiki kematian seorang wanita yang telah melakukan aborsi ilegal.