Penulis
Intisari-Online.com – Ketika seorang bayi lahir, maka seluruh orang akan bergembira.
Namun hal tersebut nampaknya tak berlaku bagi Priscilla Maldonado.
Bagaimana tidak, ketika bayi laki-laki lahir hingga kini berusia kurang dari 8 bulan lahir, dia baru menggendongnya sebanyak dua kali.
Bukan tanpa alasan mengapa Priscilla tak bisa menggendong Ja'bari Gray, nama bayi tersebut.
Baca Juga: Hari Anak Nasional: 2 Cara Asuh Anak dengan Cinta dan Aturan
Sebab, bayi Ja'bari Gray terlahir tanpa kulit.
Dari beberapa foto yang didapat dari today.com pada Selasa (23/7/2019), terlihat bayi Ja'bari Gray terlahir tanpa kulit dari bagian leher, dada, punggung, bahu, dan lengan.
Karena lahir dengan kondisi khusus, bayi Ja'bari Gray menghabiskan seluruh harinya sejak lahir di unit perawatan intensif neonatal di sebuah rumah sakit.
“Warnanya merah. Merah terang,” cerita Priscilla.
“Anda tidak seperti melihat seorang bayi. Melainkan seperti melihat daging. Bahkan Anda bisa melihat semua nadinya.”
Bayi Ja'bari Gray lahir di San Antonio, Texas, pada 1 Januari 2019, melalui operasi caesar darurat pada 37 minggu setelah kehamilan Priscilla.
Sebelumnya, saat USG, memang Priscilla menunjukkan dia tidak bertambah gemuk dan detak jantungnya turun.
Selain tak memiliki kulit, bayi Ja'bari Gray juga membutuhkan tabung pernapasan, obat penghilang rasa sakit, dan perawatan kompleks setelah lahir.
Matanya selalu tertutup dan, seiring waktu, dagunya menyatu ke dadanya.
Melihat kondisi anak ketiganya, Priscilla sebenarnya ragu. Apakah bayinya bisa selamat. Namun keajaiban datang pada bayi Ja'bari Gray.
Saat itu, dokter memutuskan untuk memindahkannya ke Rumah Sakit Anak Texas di Houston.
Bayi Ja'bari Gray telah ada di sana sejak April.
Pada bulan Mei 2019, dia melakukan cangkok kulit khusus diterapkan pada tubuh bayi.
Di mana tubuh mungilnya mendapakan kulit-kulit baru dari sebuah perusahaan biofarmasi di Massachusetts.
Dengan kulit-kulit baru tersebut, dokter kemudian menutupi leher, dada, punggung, dan lengan kanannya dengan cangkokan.
"Mereka menggunakan 12 kulit cangkokan," katanya.
Kini, kondisinya semakin membaik.
Bahkan berat badannya bertambah. Dari 1,3 kg saat lahir menjadi 6,3 kg sekarang.
Sesuai namanya yang berarti "pejuang" atau "gagah berani" dalam bahasa Swahili, bayi Ja'bari Gray benar-benar berjuang agar bisa tinggal lama di dunia ini.
Untuk kondisi bayi Ja'bari Gray sendiri, sebenarnya dokter tidak tahu apa yang menyebabkan bayi tersebut lahir tanpa kulit.
Memang ada sebuah kondisi genetik langka yang menyebabkan kulit tidak terbentuk. Namanya Epidermolysis bullosa.
Tapi setelah pengujian genetik, jawabannya negatif.
Apalagi organ internal bayi Ja'bari Gray baik-baik saja. Tak heran, kasusnya terus menjadi misteri medis.
Terakhir, dokter masih melakukan observasi pada bayi Ja'bari Gray.
Bayi Ja'bari Gray telah diberi obat pereda rasa sakit dan ada harapan dia bisa pulang (mungkin bulan depan), tentu setelah dokter siap melepas tabung pernapasannya.
"Dia melakukannya dengan lebih baik," kata Priscilla.
Tetapi kata dokter, mereka masih khawatir tentang penglihatannya, kondisi jari tangan dan kaki, dan masalah lainnya.
Selain itu, kondisi bayi Ja'bari Gray baik-baik saja.