Find Us On Social Media :

Terkait Viral Potensi Tsunami Selatan Jawa, BNPB Minta Warga Ingat Rumus 20-20-20, Apa Itu?

By Tatik Ariyani, Minggu, 21 Juli 2019 | 13:00 WIB

Ilustrasi tsunami

Intisari-Online.com - Pekan ini, media sosial sedang ramai membicarakan informasi mengenai adanya potensi gempa megathrust bermagnitudo 8,8 dan disertai tsunami dengan ketinggian mencapai 20 meter.

Menanggapi kabar ini, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dalam menghadapi potensi bencana tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa ada beberapa sikap yang bisa dilakukan untuk kesiapsiagaan bencana.

Pertama, mengenali potensi ancaman di lokasi tempat gempa berlangsung atau bisa menggunakan aplikasi InaRISK melalui laman https://inarisk.bnpb.go.id.

Kemudian, cara lain bisa dengan membangun bangunan yang tahan gempa.

Baca Juga: Gelombang Tinggi 6 Meter Akan Terjadi di Indonesia Peringatan Mulai 20-26 Juli, Ini Daftar Wilayah Terdampak

"Jadi kalau di orang sipil itu bilangnya proses perkuatan dengan retrofikasi, misalnya ada dinding bangunan yang tidak bagus diberi perkuatan dengan ditambah tulangan yang lebih baru atau kolong yang lebih berat lagi," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (20/7/2019).

Selain dengan tulangan, perkuatan bangunan bisa dengan metode-metode lain, lebih bagus lagi menggunakan kayu.

Kemudian, Agus pun mengimbau agar masyarakat mampu menerapkan prinsip 20-20-20, terutama warga yang tinggal di pinggir pantai.

"Kalau warga merasakan gempa selama 20 detik, setelah selesai (guncangan) warga harus segera evakuasi, karena di pantai akan datang tsunami dalam 20 menit, lari ke bangunan yang ketinggiannya minimal 20 meter," ujar Agus menjelaskan prinsip 20-20-20.

Baca Juga: Sebelum Terjerat Kasus Narkoba, Nunung Sempat Bagikan Resep Hidup Sehatnya Untuk Menjaga Stamina Bugar