Gaji Kecil Setelah 15 Tahun Mengajar dan Tak Mampu Sewa Rumah, Guru Honorer di Pandeglang Tinggal di Toilet Sekolah

Tatik Ariyani

Penulis

Nining Suryani, guru di SDN Karyabuana 3 Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah lantaran tidak punya rumah.

Intisari-Online.com -Memiliki pekerjaan mulia hingga kerap disebut 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa' nyatanya terkadang nasib guru tak sebaik pekerjaannya.

Banyak kisah-kisah guru yang menyedihkan karena penghasilan yang didapat tak seberapa.

Nining Suryani (44) seorang guru honorer sebuah sekolah dasar menjadi salah satu contohnya.

Nining Suryani, guru di SDN Karyabuana 3 Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah lantaran tidak punya rumah.

Baca Juga: Kisah Pasha, Anak Keluarga Miskin Ditolak di SMP Negeri, Terlanjur Beli Alat Sekolah hingga Mengurung Diri di Kamar

Nining mengaku, gaji sebagai guru honorer sebesar Rp 350.000 tidak cukup untuk menyewa rumah.

Walaupun dia sudah mengajar di sekolah tersebut selama 15 tahun.

Ibu dua anak ini punya alasan khusus mengapa tetap bertahan sebagai guru honorer kendati gajinya kecil.

Yakni harapan untuk diangkat menjadi PNS dan mendapat penghasilan yang sesuai dengan pengabdiannya.

"Kalau nggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan. Mau kecil mau besar saya ikhlas terima," kata Nining saat ditemui di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Senin (15/7/2019).

Namun tahun demi tahun mengajar, status Nining belum naik juga.

Berbagai upaya sudah dia lakukan, termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.

Nining sempat merasa putus asa dan menyerah. Apalagi usianya saat ini sudah melebihi batas ambang persyaratan menjadi PNS.

Baca Juga: Niat Awal Hanya Ambil Bola di Perpustakaan, Mantan Guru Honorer Ini 'Kebablasan' Gondol Belasan Komputer Sekolah

Sempat ada niat untuk berhenti mengajar, namun diurungkan mengingat salah satu anaknya masih perlu biaya sekolah.

"Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," kata dia.

Sebelum tinggal di toilet sekolah, Nining tadinya tinggal di sebuah rumah petak di dekat sekolah.

Namun dua tahun lalu rumah tersebut roboh lantaran sudah lapuk.

Tidak ada pilihan lain, bersama suaminya, Ebi Suhaebi (46), dia mengisi ruangan toilet di SDN Karyabuana 3 yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.

Tempat tersebut dia jadikan tempat tinggal sejak dua tahun lalu.

Baca Juga: Seorang Guru Honorer Tak Kuasa Menahan Tangis Setelah Tahu para Siswa Patungan Demi Memberinya Ini

Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan kondisi keuangan yang minim.

Sementara suaminya hanya berkerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

Pihak sekolah tadinya sempat melarang, namun akhirnya mengizinkan lantaran tidak ada lagi tempat tinggal untuk Nining dan keluarganya.

"Kepala sekolah bantu beliin kayu, saya dan suami yang bangun, alhamdulillah bisa nyaman tinggal di sini," ujar dia.(Acep Nazmudin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul15 Tahun Jadi Guru Honorer, Ini Alasan Nining Tetap Bertahan dan Tinggal di Toilet

Artikel Terkait