Penulis
Intisari-Online.com – Kasus di mana orang terlalu lama bermain internet dan membahayakan kesehatannya terjadi lagi.
Kali ini kasus tersebut terjadi di Taiwan.
Dilansir dari World of Buzz via hai.grid.id pada Senin (15/7/2019), seorang pria berusia 22 tahun ditemukan tak sadarkan diri disebuah kafeinternet (warnet).
Diketahui pria asal Kaohsiung, Taiwan tersebut ditemukan sudah dalam keadaan terjatuh dari kursinya, saat dibangunkan pun tak bisa.
Akhirnya,ia dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Dokter yang memeriksa pria ini menemukan ada sebuah penyumbatan di otak kirinya. Hal inilah yang menyebabkannya terkena stroke.
Stroketersebut mengakibatkannya lumpuh di bagian tubuh kanannya dan jugamembuatnyakesulitan dalam berbicara.
Setelah diselidiki, terungkap bahwa pria ini sedang menganggur dan telah berada di kafe internet tersebut selama 24 jam.
Selama itu,ia nggak makan ataupun minum, bahkantidak beranjak dari kursinya.
Ia memang merupakanpelanggan tetap kafe internet tersebut dan bahkan biasamenggunakan komputer di tempatnya itu.
Dalam pemeriksaan lanjutan, dokter mengatakan bahwaremaja initidak memiliki riwayat medis kronis.
Namun, ia hanya sedikit memiliki kelebihan berat badan dantidak dalam kondisi fisik yang baik.
Semua ini ditambah kebiasaannya yangtidak sehat. Seperti tidakmakan dan minum saat berada di kafe internet tersebut.
Rentetan kebiasaan itulah yang mungkin menyebabkan dirinya menderita stroke.
Kemudian, pria ini harus mendapatkan pengobatan dan rehabilitasi selama setengah tahun sebelum akhirnya ia bisa menggunakan kursi roda sendiri.
Sayangnya, dokter mengatakan akan sulit untuk dirinya kembali berbicara normal.
Dokter mengatakan, meski rata-rata penderitastrokepada pria terjadi di kisaran usia 64,5 tahun dan wanita sekitar 68,5 tahun, namun semakin ke sini usia penderitastrokejadi makin muda.
Stroke juga menyerang dewasa muda
Angka kejadian stroke di Indonesia bahkan semakin meningkat, termasuk pada orang berusia yang semakin muda di bawah 50 dan 40 tahun.
Peningkatan tersebut terpapar dalam Riset Kesehatan Dasar 2018.
Namun seiring bertambahnya usia, terlihat bahwa risiko kejadian stroke semakin besar.
Melalui perbandingan data lima tahun lalu, angka stroke naik pada setiap jenjang usia.
Baca Juga: BMKG: Ada 19 Gempa Susulan Guncang Maluku Utara Dalam 2 Jam, Ini Alasan Indonesia Sering Gempa
Misalnya, kini di usia 45-54 tahun angka kejadian mencapai 14,2 per mil yang artinya pada setiap 1000 orang ada 14 orang yang terkena stroke.
Pada rentang usia selanjutnya di 56-64 tahun, kejadian stroke jadi 32,4 per mil.
Menurut Vivien Puspitasari, Sp.S., dalam wawancara dengan kompas.compada Februari 2019, penyebab peningkatan tersebut yakni faktor risiko stroke yang juga semakin banyak.
Faktor risiko yang memicu stroke antara lain diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok sejak muda.
Dampak dari pola hidup yang tidak sehat akan terasa seiring bertambahnya usia dan menimbulkan faktor risiko stroke ini.
“Faktor risiko stroke memicu adanya penyumbatan di pembuluh darah otak.”
“Contohnya kolesterol bisa membuat penumpukan lemak dan gumpalan darah penyempitan pembuluh darah,” ujar Vivien.
Bahayanya lagi, kejadian stroke selalu muncul mendadak, tanpa ada tanda-tanda tertentu. Bentuknya bisa berupa stroke ringan bisa pula stroke berat.
Bisa disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh darah otak, bisa juga karena adanya perdarahan akibat pembuluh darah otak yang pecah.(Ricky Nugraha)
(Artikel ini telah tayang dihai.grid.iddengan judul "Seorang Remaja 22 Tahun Kena Stroke Setelah Habiskan 24 Jam Non-Stop di Warnet, Tanpa Makan Minum")