Find Us On Social Media :

Gerindra Ingin Nilai Tukar Rupiah Kembali Jadi Rp6.500 Seperti Zaman Habibie, Ekonom Sebut Itu Tak Rasional

By Ade S, Rabu, 10 Juli 2019 | 21:25 WIB

nilai tukar rupiah terus melemah

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini menilai, permintaan anggota dewan tersebut tidak rasional.

Pasalnya kondisi perekonomian saat ini jauh berbeda dengan masa kepemimpinan presiden RI ketiga itu.

“Waktu itu setelah krisis nilai tukar rupiah memang jatuh drastis dari level Rp 2.000 an ke Rp 16.600, hampir 600%,” ujar Mikail, Rabu (10/7).

"Jadi, memang wajar kalau setelahnya rupiah kembali lagi menguat karena sudah sangat undervalue."

Selain itu, pada era Presiden Habibie, pemerintah juga melakukan restrukturisasi utang secara besar-besaran.

Menurut Mikail, itu tidak terlepas juga dari dukungan lembaga kreditor internasional dan perbankan global yang bersedia melakukan penjadwalan ulang dan rationing ulang atas kredit-kredit sindikasi pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp15 Ribu, Ini 7 Perbedaan Kondisi Ekonomi 1998 dan 2018