Amerika Serikat Juara Piala Dunia Wanita 2019: Sebelum Dilarang Selama 50 Tahun, Dulu Sepak Bola Wanita Lebih Popular dari Pria

Mentari DP

Penulis

Timnas sepak bola wanita AS menjadi juara Piala Dunia Wanita 2019 yang diadakan di Lyon, Prancis, pada hari Minggu (7/7/2019) waktu setempat.

Intisari-Online.com – Tim nasional sepak bola wanita Amerika Serikat (AS) membuktikan diri sebagai tim terbaik di Piala Dunia Wanita 2019.

Pada hari Minggu (7/7/2019) waktu setempat atau Senin (8/7/2019) WIB, timnas sepak bola wanita AS menang 2-0 atas Belanda dan membuat mereka menjadi juara Piala Dunia Wanita 2019 yang diadakan di Lyon, Prancis.

Kemenangan ini menjadikan timnas sepak bola wanita AS memiliki 4 gelar Piala Dunia Wanita, yaitu tahun 1991, 1999 dan 2015.

Seperti yang kita tahu, sepak bola identik dengan pria.

Baca Juga: Viral Video Pria Pingsan Karena Dipukul Pakai Helm: Awas, Ini Bahaya Kepala Dipukul, Bisa Sebabkan Kematian

Siapa yang tidak kenal Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, hingga Bambang Pamungkas. Mereka adalah bintang sepak bola dunia dan Indonesia.

Lalu tahukah Anda siapa pemain sepak bola wanita?

Alex Morgan menjadi yang terpopular. Namun selain Alex Morgan?

Mungkin Anda tidak tahu banyak.

Sejarah sepak bola wanita

Dilansir dari bbc.co.ukpada Senin (8/7/2019), dulunya, pertandingan sepak bola wanita menarik lebih banyak penonton daripada pertandingan pria. Bahkan bisa lebih dari 50.000 penonton.

Pada 1920-an, olahraga ini berkembang dengan sekitar 150 tim wanita di Inggris.

Tapi kemudian sepak bola wanita dilarang oleh FA (PSSI-nya Inggris).

Pada saat itu, mereka mengatakan permainan sepakbola "sangat tidak cocok untuk wanita".

Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa sepak bola wanita tertinggal jauh dari sepak bola pria, walau mereka sudah bangkit lagi.

Baca Juga: Jan Ethes Terbiasa Minum Jamu: Ini yang Terjadi pada Tubuh Anak Jika Mengonsumsi Jamu

Lily Parr adalah pemain sayap dan salah satu pemain profesional wanita pertama.

Jika Anda berbicara mengenai sepak bola wanita, maka nama Lily Parr pasti muncul.

Lily Parr bermain untuk tim Dick Kerr Ladies FC, di mana mereka mendapatkan namanya dari pabrik amunisi di Preston selama Perang Dunia 1.

Mereka adalah tim wanita pertama yang bermain memakai celana pendek dan yang pertama melakukan tur ke luar negeri.

Pertandingan wanita menarik banyak orang

Setelah perang, ada pertumbuhan besar dalam sepak bola wanita.

Pada Hari Natal tahun 1917, 10.000 penonton menyaksikan dua tim sepak bola wanita bermain di Preston.

Dan ketika tim Dick Kerr Ladies FC bermain di St Helen's Ladies pada Boxing Day 1920, mereka berhasil menarik 53.000 penonton di Goodison Park Everton.

Sementara ribuan penonton lainnya berada di luar.

Tapi kemudian sepak bola wanita dilarang

Pada 5 Desember 1921, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melarang wanita bermain di lapangan yang berafiliasi dengan FA, yang berarti bintang seperti Lily Parr tidak bisa lagi bermain di lapangan dengan fasilitas penonton.

FA pada saat itu mengatakan "permainan sepak bola sangat tidak cocok untuk wanita dan tidak boleh didukung”.

Pada tahun 1971, larangan itu akhirnya dicabut setelah pembentukan Asosiasi Sepak Bola Wanita (WFA) beberapa tahun sebelumnya.

Baca Juga: Sepak Terjang Alta Lauren Gunawan, Wanita Pertama Keturunan Indonesia yang Jadi Secret Service dan Mengawal Presiden Trump

Akhirnya wanita berkarier sebagai seorang pesepakbola pada 50 tahun kemudian

Undang-undang Diskriminasi Seks tahun 1975 memudahkan wanita untuk berlatih dan bermain sepak bola dengan ditemani oleh wasit profesional.

Lalu pertandingan sepak bola wanita berhasil ditayangkan di televisi di tahun 1970-an.

Pada tahun 1989, Channel 4, salah satu channel televisi, mulai memberikan liputan reguler tentang sepak bola wanita.

Dan FA menguraikan rencana mereka untuk mengembangkan sepak bola wanita dari olahraga bisa ke tingkat elit pada tahun 1997.

Tahun 2011 adalah musim perdana Liga Super Wanita

Dan pada September 2014, ada 2,6 juta wanita dan anak perempuan yang bermain sepak bola di Inggris.

Pada bulan November, lebih dari 55.000 tiket terjual untuk pertandingan wanita Inggris melawan Jerman.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak daripada 40.181 tiket yang menyaksikan pertandingan persahabatan Wembley sebelumnya.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Diduga Berbohong Soal Rumah Mewahnya: Suka Berbohong Terus-menerus? Bisa Jadi Anda Mengidap Penyakit Mythomania

Artikel Terkait