Ingin Sunat Anak yang akan Masuk Sekolah? Menurut Ahli, Itu Bukanlah Waktu yang Paling Tepat untuk Sunat Anak

Ade S

Penulis

Menyunat anak sebelum masuk sekolah atau setelah mereka bersekolah ternyata dianggap bukan waktu yang paling tepat.

Intisari-Online.com -Menjelang liburan sekolah dalam rangka kenaikan kelas serta mulai masuk sekolahnya beberapa anak pada Juli mendatang, kegiatan sunat umumnya ramai dilakukan.

Bagi orang tua dengan anak yang sekolah, menyunat anak saat liburan panjang dianggap tepat karena membuat kegiatan sekolah anak tak terganggu pascasunat.

Sementara untuk orang tua yang anaknya baru mulai masuk sekolah, sunat dianggap sebagai saat yang tepat seiring dimulainya babak baru kehidupan sang anak.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Dicecar Pertanyaan Soal Sunat: Ini 5 Cara Sunat Ubah Kehidupan Pria, Salah Satunya Tunda Ejakulasi

Namun, tahukah Anda, waktu yang dipilih orang tua di atas bukanlah waktu yang paling tepat untuk seorang anak jalani sunat. Berikut ini ulasannya.

“Sunat baiknya lebih cepat dilakukan lebih baik, tapi saran saya pada usia 40 hari pasca kelahiran,” ujar dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian yang ditemui pada acara jumpa media di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Mahdian menjelaskan bahwa pada usia ini, anak belum memiliki rasa takut sehingga mudah dikendalikan dan juga belum memahami rasa takut sehingga tidak akan terjadi trauma.

Baca Juga: Fakta Sunat, Ternyata Tak Hanya untuk Ritual Ataupun Urusan Keagamaan, Tapi Juga Bentuk Hukuman

Di sisi lain, anak juga masih mengalami pertumbuhan sel yang sangat cepat.

“Pada usia bayi, pertumbuhan dan regenerasi sel paling cepat terjadi. Artinya, jika terjadi luka, maka luka akan cepat menutup kembali dan anak cepat sembuh. Selain itu, tidak ada trauma psikologis,” lanjutnya.

Seiring pertumbuhan dan perkembangan anak, maka kemampuan regenerasi ini akan semakin berkurang.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Kena Serangan Jantung Hingga Tewas Setelah Orangtuanya Lakukan Sunat Sendiri di Rumah

“Pada prinsipnya, semakin dewasa dilakukan sunat, maka proses pemulihannya akan semakin lama,” ungkap Mahdian.

Lalu bagaimana jika anak Anda telah berusia lebih dari 40 hari?

Jika anak masih bayi, maka disarankan dilakukan sunat sebelum anak dapat merangkak dan tengkurap, atau sebelum usia enam bulan.

Baca Juga: Viral, Bocah Asal Solo 'Disunat Jin', Seperti Ini Pandangan Pakar Medis

Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan bagi sang anak.

“Saat anak sudah cukup besar, misal usia satu hingga satu setengah tahun, biasanya anak akan aktif dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Saat disunat di usia ini, takutnya anak akan menggaruk-garuk bekas sunat atau bergerak bebas sehingga luka rawan infeksi,” jelas Mahdian.

Namun, jika anak Anda sudah terlanjur berusia lebih tua dan telah masuk sekolah dasar; maka Mahdian menyarankan agar memberi pengertian pada anak terlebih dahulu mengenai pentingnya sunat dan juga memberikan rasa aman bagi anak agar tidak takut dan khawatir pada saat sunat.

Pada usia ini, anak telah memiliki kesadaran dan dapat menerima penjelasan dari kedua orangtuanya.

Selain itu, saat ini telah berkembang teknologi sunat tanpa menggunakan jarum suntik, sehingga anak tidak akan lagi merasakan sakit saat disunat.

(Julio Subagio)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sunat Pada Anak, Kapan Usia Ideal untuk Menjalaninya?".

Baca Juga: Dipaksa Ikuti Ritual 'Kedewasaan' Setelah Sunat, Bocah Ini Sampai Kehilangan Nyawa, Seperti Ini Ritualnya

Artikel Terkait