Advertorial
Intisari-online.com - Seorang bocah 15 tahun bernama Juliano Kanyonyo bernasib tragis, ia meninggal setelah mengikuti sebuah ritual khusus.
Melansir dari CNN kejadian ini diwartakan pada 27 November lalu, di Kenya.
Nasib yang diterima Kanyonyo sungguh ironis, nyawanya harus melayang hanya karena sebuah ritual adat inisiasi kedewasaan.
Kanyonyo ditemukan mati oleh saudara perempuannya di rumah mereka di Kandara, Kenya tengah, saat mengikuti ritual ini.
Baca Juga : Jangan Takut Sakit saat Pancaroba, Hadapi dengan 4 Makanan Peningkat Daya Tahan Tubuh Ini
"Saya pergi untuk memberi dia teh, kami tidak diperbolehkan di rumah itu sebagai perempuan tetapi dia akan mengambilnya dari luar tetapi pagi itu dia tidak bangun," kata adiknya pada CNN.
"Aku pergi sampai ibu datang, dan kami mengintip ternyata melihatnya sudah tergeletak mati di lantai dengan mulut penuh busa,"katanya.
Karena hal itu, komandan polisi menyelidiki kasus ini dan mengatakan bahwa Kanyonyo mengalami serangan serius, dan ekstrim.
Komandan polisi Wilson Kosgei, mengatakan "biasanya dalam tradisi Kikuyu, kami diberi tahu bahwa bullying memang terjadi untuk memeras anak-anak."
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
"Tetapi kasus ini ekstrim, karena hasil postmortem menunjukkan, bahwa anak ini mengalami serangan yang sangat serius, dia terkena serangan kepala dengan besi," tambahnya.
Komandan polisi mengatakan, bahwa para tersangka akan diseret ke pengadilan.
Di banyak komunitas di Kenya, begitu seorang bocah laki-laki mencapai masa pubertas, ia diinisiasi menjadi pria dewasa melalui penyunatan.
Kemudian, keluarga akan mengirimnya ke upacara inisiasi selama liburan sekolah, di mana anak laki-laki disunat akan dilatih menjadi laki-laki.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Anak laki-laki akan mengalami perlakuan kasar, untuk membuktikan kejantanan mereka dengan cara dipukul dan menahan rasa sakitnya.