Robby Sugara Meninggal Dunia: 7 Pemicu Tak Biasa dari Penyakit Jantung, dari Jumlah Anak Sampai Nonton TV

Ade S

Penulis

Ada penyebab lain dari penyakit jantung seperti yang dialami Robby Sugara yang mungkin tidak pernah kita duga.

Intisari-Online.com -Aktor gaek Indonesia, Robby Sugara dikabarkan meninggal dunia di RS UKI Cawang, Kamis (13/6/2019).

Kabar duka pria bernama asli Robert Isaac Kaihena Sugara tersebut pertama kali diketahui melaluiInsta Story putranya, Juan Bernard, di akun Instagram-nya @juanbernardc.

Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Telah berpulang ke rumah Bapa di Sorga, Alm. Bpk. Robert Kaihena (Robby Sugara / pria brisk) pada hari ini, Kamis,13 Juni 2019, sekitar pkl 00.10 WIB," tulis Juan seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (13/6/2019).

Robby Sugara dilaporkan tutup usia karena serangan jantung setelah sebelumnya mengalami sesak napas.

Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia: Inilah Pemilik Golongan Darah yang Paling Rawan Alami Serangan Jantung

Memang, kebanyakan penyebab penyakit jantung, seperti yang dialami Robby Sugara, adalah gaya hidup yang tak sehat. Namun, mungkin kamu tidak menduga ada beberapa hal yang ternyata bisa jadi faktor risiko penyakit jantung. Apa saja?

Adanya masalah dengan otot jantung, katup, atau denyut jantung dapat menjadi penyebab penyakit jantung seperti kardiomiopati, fibrilasi atrium, aritmia dan gagal jantung. Penyakit jantung bisa juga menyebabkan pengerasan pembuluh darah dan stroke.

Selain itu, gaya hidup sehari-hari yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, pola makan tidak sehat, dan merokok juga sering menjadi penyebab penyakit jantung. Tekanan darah tinggi, infeksi jantung, atau kelainan jantung bawaan juga bisa menjadi penyebabnya.

Namun, ada penyebab lain yang mungkin tidak pernah kita duga. Berikut penyebab penyakit jantung lainnya.

Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung: Ini 6 Tanda Tubuh Bahwa Serangan Jantung Akan Menyerang

1. Kebisingan lingkungan

Tingkat kebisingan suara bisa memengaruhi kesehatan jantung kita. Mulai dari sekitar 50 desibel, yang setara dengan suara obrolan dan kebisingan lalu lintas dapat meningkatkan tekanan darah dan kemungkinan gagal jantung.

Untuk setiap peningkatan 10 desibel, kemungkinan penyakit jantung dan stroke seseorang juga akan meningkat. Hal ini mungkin terkait dengan bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres.

2. Jumlah anak yang dimiliki

Wanita yang hamil lebih dari satu kali memiliki peningkatan risiko atrial fibrilasi, atau disebut juga sebagai a-fib. A-fib adalah detak jantung yang tidak teratur sehingga dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan komplikasi lainnya.

Sebuah penelitian melaporkan bahwa wanita yang hamil empat kali atau lebih berpotensi mengalami peningkatan 30-50 persen terkena a-fib dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil.

Selama kehamilan, jantung semakin membesar, hormon tidak seimbang, dan sistem kekebalan tubuh meningkat. Hal tersebut dianggap sebagai pemicu dari penyakit jantung. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan keduanya.

3. Kesepian

Memiliki sedikit teman dan tidak merasa bahagia dengan hubugan pertemanan atau percintaan, akan membuat seseorang merasa kesepian. Hati-hati, rasa kesepian ternyata dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung: Begini Cara Bedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung Agar Nyawa Tak Melayang

Merasa kesepian sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan efek stres lainnya. Karena itu, sebaiknya perluas pertemanan, misalnya dengan bergabung dengan tim olahraga.

Dengan begitu kamu akan mendapatkan manfaat dari olahraga dan mendapatkan lebih banyak teman.

4. Sering lembur

Orang yang bekerja setidaknya 55 jam per minggu lebih berisiko memiliki penyakit jantung dibanding orang yang bekerja selama 35-40 jam per minggu.

Hal ini bisa disebabkan karena tekanan pekerjaan di kantor. Semakin banyak kamu menghabiskan waktu untuk bekerja atau lembur, maka mungkin akan semakin banyak pikiran. Kamu menjadi lebih stres, lebih banyak duduk, dan kurang olahraga.

5. Penyakit gusi

Sebuah penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, lebih mungkin mengalami nyeri bahu atau cedera rotator cuff.

Hubungan keduanya masih belum pasti, namun peneliti mengatakan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dan faktor risiko lain juga dapat membantu meredakan rasa nyeri di bahu.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa orang dengan sindrom carpal tunnel, Achilles tendonitis, dan tennis elbow juga memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung: Mau Tahu Jantung Kita Bermasalah atau Tidak? Coba Sentuh Ujung Kaki!

7. Nonton tv terlalu lama

Tidak ada salahnya memang menonton tv sambil istirahat dan bersantai di rumah. Namun, jika terlalu lama bisa menjadi penyebab penyakit jantung.

Jika kamu berjam-jam di depan tv sambil ngemil dan dengan posisi yang itu-itu saja, ini dapat meningkatkan risiko memiliki penyakit jantung.

Asosiasi Jantung di Amerika (American Heart Association) melaporkan bahwa diam dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke.

Tubuh yang tidak aktif pada umumnya buruk untuk kesehatan secara menyeluruh, terutama jantung. Ini membuat rentan terhadap pembekuan darah.

Selain itu, saat nonton tv sambil makan berlebihan, seseorang mungkin akan ngemil junk food. Ini juga akan meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Penyakit Jantung".

Baca Juga: Kiper Iker Casillas Kena Serangan Jantung: Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Berikan 6 Tanda Ini

Artikel Terkait