Penulis
Intisari-Online.com -Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberikan tanggapan terkait larangan penggunaan produk teknologi asal China Huawei oleh Amerika Serikat.
Bukan sekadar tanggapan, pernyataan Mahathir lebih berupa dukungan kepada Huawei yang di sisi lain seolah menantang AS.
Berbicara dalam konferensi di Tokyo, Jepang, Mahathir mengungkapkan dia mengakui adanya isu keamanan.
Namun dia menegaskan masalah itu tak akan memengaruhi Malaysia.
"Tentu bakal ada kegiatan memata-matai. Namun, apa yang bisa didapat mata-mata di sini (Malaysia)? Kami terbuka semuanya," kata Mahathir di forum Future Asia dikutip AFP Kamis (30/5/2019).
PM berjuluk Dr M itu menjelaskan, raksasa teknologi asal China itu punya akses terhadap penelitian jauh lebih besar daripada Malaysia secara keseluruhan.
Baca Juga: Desak Warga Melayu Lebih Berkerja Keras, Mahathir: Mereka Mayoritas, tapi Mereka Lemah
"Jadi, kami akan mencoba untuk menggunakan teknologi mereka sebanyak-banyaknya," terang PM yang pernah berkuasa pada periode 1981 sampai 2003 itu.
"Semua orang sudah tahu jika ada negara yang ingin menyerbu Malaysia, mereka bisa lewat. Kami juga tak bakal melawan karena itu buang-buang waktu,' lanjut dia.
Komentar Mahathir muncul setelah gelombang kontroversi tentang raksasa komunikasi yang dituduh melakukan spionase, dan mendapat larangan dari AS.
Sejumlah negara telah memblokir Huawei dari kerja sama dengan jaringan ponsel mereka, dan banyak perusahaan juga angkat kaki sejak AS menerbitkan larangan.
Ketegangan itu muncul sejak AS dan China terlibat perang dagang dengan masing-masing kubu melontarkan tuduhan bahwa mereka diperlakukan dengan tidak adil.
Mahathir juga memperingatkan ketegangan dua negara beserta sekutu mereka masing-masing tentang masalah sengketa di kawasan Laut China Selatan.
Mahathir mengatakan AS dan Negara Barat harus mengakui bahwa negara Asia sudah bisa menghasilkan produk kompetitif dan tidak boleh "mengancam" bisnis rival.
"Saya sangat mengerti bahwa Huawei mempunyai teknologi yang lebih maju dari AS. Mungkin saat ini China menang. Mungkin di lain kesempatan AS yang menang," terang dia.
Dia juga mendesak semua pihak menjaga ketenangan di Laut China Selatan karena gesekan sekecil apapun bisa memanaskan situasi dengan sangat cepat.
(Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di-"Blacklist" AS, Huawei Bakal Digunakan Mahathir "Sebanyak-banyaknya"".