Penulis
Intisari-Online.com -Siang ini (2/6/2019), jenazah Ani Yudhoyono, istri mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa Ani Yudhoyono akan dimakamkan dalam upacara militer.
"Besok siang, almarhumah Ibu Ani Yudhoyono akan dimakamkan dengan upacara kehormatan militer di Taman Makam Pahlawan, Kalibata," ucap dia, Minggu (1/6/2019).
Sebelumnya jenazah Ani Yudhoyono juga disambut dengan upacara militer saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/6/2019).
Ya, bagi seorang yang memiliki jasa bagi negara, sudah sepatutnya ada prosesi pemakaman yang spesial.
Namun, pernahkah Anda membayangkan prosesi pemakaman seorang ratu Inggris?
Ternyata pemakamannya dipastikan akan sangat 'rumit' dengan persiapan yang sudah dilakukanbertahun-tahun sebelumnya.
Seberapa rumit? Berikut ini prosesi pemakaman yang akan dijalaniRatu Elizabeth II jika kelak dirinya meninggal dunia. Sebuah pemakaman yang diberi sandi operasi London Bridge.
Ya, London Bridge adalah kode rencana yang akan digelar selama beberapa hari setelah Ratu Elizabeth II mangkat.
Rencana ini telah disusun secara hati-hati sejak tahun 1960an. Lalu, bagaimanakan prosesi ' Operasi London Bridge' tersebut?
Saat ratu meninggal, Perdana Menteri Inggris akan mendapatkan kabar ini melalui sekretaris pribadi ratu, Sir Christopher Geidt, sebelum kabar ini dirilis untuk publik.
PM akan menginformasikan kabar duka ini untuk 15 negara dan 36 negara persemakmuran Inggris.
Secara historis, kantor berita BBC selalu diberi kabar pertama tentang kematian anggota kerajaan sebelum media lainnya.
Namun, saat ini pengumuman tersebut akan disiarkan kepada media dunia melalui kantor berita seperti Press Association.
Jika kematian sang Ratu telah diprediksi, misalnya Ratu dalam keadaan tak sehat, kabar ini akan disiarkan melalui saluran televisi utama ini.
Ketika semua saluran BBC menyiarkan kabar ini, saluran independen lainnya mungkin akan melakukan hal yang sama.
Cara penyiar menyampaikan kabar ini juga menjadi hal penting, misalnya detil kecil seperti pakaian mereka ketika melakukan tugasnya juga berada di bawah pengawasan publik.
Pada peristiwa di tahun 2002, misalnya, Peter Sisson dari BBC mendapat kritik keras dari publik ketika memakai dasi merah saat mengumumkan kematian ibu suri Kerajaan Inggris.
Semua pembawa berita harus memakai dasi hitam saat mengumumkan kematian anggota kerajaan.
Pembawa berita juga harus melakukan gladi bersih sebelum mengumumkan kematian sang Ratu.
Ini dilakukan untuk memastikan kesiapan mereka. Berita kematian juga sudah dipersiapkan sebelumnya, seperti sejumlah film dan dokumenter yang telah direkam.
Para pilot juga mengumumkan berita duka ini dalam penerbangan mereka.
Lalu, apa yang terjadi setelah itu? Kemungkinan besar semua aktivitas akan terhenti ketika datang kematian seorang raja.
Misalnya, ketika George VI meninggal di tahun 1952, BBC berhenti menyiarkan acara komedi sampai pemakaman usai.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Inilah 16 Gejala Leukemia yang sering Dianggap Remeh Orang
Pada hari itu, kemungkinan sebagian besar pekerja Inggris akan pulang lebih awal. Juga akan ada periode berkabung selama 12 hari.
Selama waktu itu, jenazah Sang Ratu akan dipindahkan ke Istana Buckingham jika ratu tidak meninggal di sana. Waktu tersebut juga digunakan untuk menyiapkan pemakaman kenegaraan yang dipimpin oleh Uskup Agung dari Canterbury.
Seluruh rakyat Inggris juga akan mengibarkan bendera setengah tiang. Ketika hari pemakaman, sebagian besar Bank di Inggris dan bursa saham London stock Exchange akan ditutup.
Hari pemakanan dan penobatan raja berikutnya akan menjadi hari libur nasional. Memang hal ini menimbulkan kekhawatiran munculnya kerugian ekonomi. Namun, sulit untuk mengetahui sebelum hal tersebut terjadi.
Yang terjadi pada jenazah Ratu Peti mati Sang ratu akan berada di Westminster Hall selama empat hari agar masyarakat bisa memberi penghormatan.
Lebih dari 200.000 orang memberi penghormatan kepada Ibu Suri ketika tubuhnya dibaringkan di sana. Dan, saat kematian Ratu Elizabeth II tiba, diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat.
Setelah itu, jenazah Ratu akan dimakamkan di kapel St George, Istana Windsor, tempat ibu suri dan ayahnya, Raja George VI, dimakamkan.
Penobatan raja baru The Prince of Wales alias Pangeran Charles secara otomatis akan menjadi raja setelah kematian Sang Ratu.
Ia juga akan memberi pidato saat malam kematian Ratu Elizabeth II. Istrinya, Camilla Parker akan mendapat gelar Ratu.
Baca Juga: Bahkan Ratu Elizabeth Pun Tidak Bisa Membantu Orang yang Kedapatan Memiliki Narkoba
Pangeran Charles juga dapat memilih untuk mengubah namanya saat naik takhta. Bangsawan dapat memilih salah satu dari nama yang diberikan.
Dengan kata lain, ia bisa memilih untuk mendapat sebutan sebagai Raja Arthur, Philip, atau George. Jika ia memilih untuk mempertahankan namanya, ia akan mendapat sebutan Raja Charles III.
Penobatan Pangeran Charles akan berlangsung beberapa bulan setelah pemakaman Sang Ratu. Kemungkian besar, The Duke of Cambridge atau Pangeran William akan berganti gelar menjadi Pangeran Wales.
(Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Ini yang Terjadi Jika Ratu Elizabeth II Wafat...".
Baca Juga: Karena Muak, Ratu Elizabeth II Larang Meghan Markle Kenakan Perhiasan Lady Diana?