Find Us On Social Media :

Menuju Kota Sehat, Kota yang Ekonominya Maju

By Agus Surono, Jumat, 14 Juni 2019 | 16:30 WIB

Sepeda menjadi alat transportasi di Amsterdam yang menyabet jawara kota sehat versi Spotahome.

Intisari-Online.com - "Tak ada kota di dunia yang perekonomiannya maju tanpa menerapkan konsep kota sehat,” kata Nirwono Joga, peneliti Pusat Studi Perkotaan.

Ibarat pepatah yang dipopulerkan John Hulley asal Inggris sebagai semboyan untuk Klub Atletik Liverpool pada 1861, “Men sana in corpore sano”, bisa jadi begitu juga dengan kota sebagai sosok yang hidup. Dalam kota yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Konsep “kota sehat” muncul pada pertengahan 1980-an, yang diartikulasikan sebagai kota yang terus menciptakan dan meningkatkan lingkungan fisik dan sosial serta memperluas sumber daya masyarakat yang memungkinkan orang untuk saling mendukung satu sama lain dalam melakukan semua fungsi kehidupan dan dalam mengembangkan potensi maksimal mereka.

Diprakarsai oleh Badan Kesehatan Dunia sebagai proyek skala kecil di Eropa, gagasan kota sehat bertujuan untuk menempatkan kesehatan dalam agenda pengambil keputusan di kota-kota Eropa. Proyek ini secara eksplisit menyatakan bahwa kota yang sehat ditentukan oleh suatu proses dan bukan hasil.

Disadari pula bahwa sejak awal, keberhasilan memerlukan eksperimen, pembelajaran, adaptasi, dan perubahan. Jadi, visi kota sehat terbentuk dari gabungan kepemimpinan politik, visibilitas untuk kesehatan, perubahan kelembagaan, dan tindakan inovatif untuk kesehatan. Juga dukungan dari kerja kemitraan, jaringan, evaluasi, dan diseminasi.

Sebagai tempat proyek awal, tak berlebihan jika dari 10 daftar kota sehat versi Spotahome yang dirilis di IFL Science, urutan atas didominasi kota-kota di Eropa. Amsterdam, Belanda, menduduki peringkat pertama. Disusul Oslo, Norwegia, lalu Rotterdam, Belanda di posisi tiga. Dari 10 kota itu hanya dua kota di luar Eropa, yakni Adelaide, Australia (posisi 7) dan Perth, Australia (9).

Baca Juga: Dari Museum Prostitusi di Amsterdam Kita Tahu Salah Satu Profesi Tertua di Belanda

Eropasentris

Fotografer Intisari, Rahmad Azhar Hutomo, yang belum lama menyambangi Amsterdam, Belanda, selama dua minggu merasakan kenyamanan kota sepeda itu. Jalur sepeda yang ada di kota ini dimanfaatkan betul oleh warganya.

Tidak seperti di Jakarta yang jalur sepeda malah “dimangsa” oleh kendaraan roda empat sebagai tempat parkirnya. Kemudian jalan-jalan utama di Amsterdam bagian tengahnya diperuntukkan bagi trem dan bus. Justru jalan mobil hanya selebar satu mobil saja.

Penggunaan sepeda dinilai Azhar sebagai salah satu faktor yang mengurangi kemacetan di Amsterdam. Hal yang masih menjadi pekerjaan rumah pemimpin kota Jakarta akhir-akhir ini. Padahal, kemacetan tak hanya memboroskan waktu, namun juga mengancam kesehatan jiwa dan fisik penghuninya.