Find Us On Social Media :

Fakta Sunat, Ternyata Tak Hanya untuk Ritual Ataupun Urusan Keagamaan, Tapi Juga Bentuk Hukuman

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 20 Mei 2019 | 12:30 WIB

Ukiran yang menggambarkan sunat di Italia

Intisari-Online.Com - Kapan sunat pertama kali dilakukan? Bagaimana itu berkembang? Dan mengapa itu dipraktikkan? 

Ada banyak hipotesis mengenai akar praktik. Sarjana Barat menghubungkan asal-usul sunat dengan Mesir kuno.

Tetapi banyak cendekiawan, percaya bahwa asal usul praktik ini, seperti yang dilakukan di Barat dan Timur Tengah, kembali lebih jauh dan berasal dari penduduk Arab dan sebagian Afrika.

Selama ribuan tahun, sunat telah paling sering digunakan sebagai ritual keagamaan, ritual peralihan ke kedewasaan, tetapi juga sebagai bentuk hukuman di masa perang.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Kena Serangan Jantung Hingga Tewas Setelah Orangtuanya Lakukan Sunat Sendiri di Rumah

Macam praktik sunat

Sunat telah dipraktikkan di beberapa bagian Afrika, Oceania, Yudaisme, dan Islam.

Bentuk sunat yang paling akrab dengan orang Barat adalah penghapusan kulup atau preputium, seperti yang dilakukan dalam Yudaisme.

Namun, di Mesir kuno dan budaya lain di Afrika, hanya sebagian dari kulit khatan yang dihilangkan.

Di pulau-pulau Pasifik, frenumnya dipotong tetapi kulupnya tidak dimodifikasi. 

Ini menarik mengingat referensi Alkitabiah di mana Yahweh memerintahkan orang Israel untuk menyunat anak-anak mereka lagi, “yang kedua kalinya”.

Ini bisa berarti bahwa beberapa dari mereka sudah disunat dengan cara Mesir dan harus disunat dengan cara Yahudi atau Israel.

Sunat di Mesir dan Israel

Di Mesir kuno, sunat memiliki fungsi dan proses yang agak berbeda dari yang dilakukan di Israel kuno.

Di Israel kuno, sunat diambil sebagai tanda keanggotaan dalam komunitas perjanjian yang didirikan antara Tuhan dan Abraham. 

Itu adalah penanda etnis yang menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari bangsa Israel.

Baca Juga: Selamat! Lalu Muhammad Zohri Lolos Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020