Penulis
Intisari-online.com - Sebuah rekaman tentang perbudakan yang dilakukan oleh tentara Jepang pada wanita Korea mungkin bukanlah barang baru.
Karena seperti kita ketahui, bahwa Jepang memang terknal memiliki perlakukan buruk pada wanita-wanita di daerah bekas jajahannya terutama di Asia.
Dalam video hitam-putih kasar menunjukkan tujuh wanita bertelanjang kaki diluar sebuah rumah bata yang diduga sebagai rumah bordil yang dikelola militer Jepang pernah beredar 2017 silam.
Wanita-wanita itu berbicara pada seorang perwira China sementara lainnya, menatap gugup saat pasukan AS-China membebaskan mereka.
Wanita lainnya tampaknya hamil, dan dengan lembut mereka menyentuh perut mereka yang membesar.
Melanisr Express.co.uk, kini foto-foto dan laporan dari penyintas yang diberi label "wanita penghibur" oleh pasukan Jepang, telah menjadi catatan perbudakan seks terhadap wanita Korea.
Meskipun upaya keras, untuk menemukan bukti belum sepenuhnya dilakukan.
Namun, setelah dua tahun memburu arsip rahasia, para peneliti menemukan rekaman yang tampak memperlihatkan budak nafsu di Songsan, Provinsi Yunna China tahun 1944.
Ketika itu, pasukan sekutu AS-China merebut kembali Songsan dari Jepang.
Menurut tim dari Universitas Seoul dan Pemerintah Seoul, mengidentisifikasi para wanita dengan pakaian dan penampilan wajah mereka.
Profesor SungKongHoe University Kang Sung-hyun, yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengatakan, "penampilan mereka dengan kaki telanjang, membuanya tampak seperti diperbudak."
"Karena perselisihan lama, tentang perbudakan seksual dan masa perang Jepang, menjadi sangat penting membuktikan kebenaran tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Tips Rahasia Melly Goeslaw Turunkan Berat Badan 9 Kg Kurang dari 2 Bulan, Caranya Simpel Lho!
Profesor Kang menjelasakan, rekaman itu merupakan arsip yang ditemukan di Administrasi dan Arsip Nasional AS yang dikumpulkan selama 70 tahun.
Klip tersebut dikaitkan dengan masa perang dan menunjukkan lusinan budak yang ditangkap di Songshan oleh pasukan sekutu pada September 1944.
Para sekutu menginterogasi mereka sebelum dikembalikan ke Korea pada tahun 1946.
Para wanita dan tempat yang terekam dalam klip itu cocok dengan bukti-bukti dalam penelitian yang diambil oleh Edward C.Fay seroang Unit Fotografi ke-164 Korps Sinyal Darat AS.
Peneliti percaya bahwa nama-nama perempuan dalam video itu ada nama mantan budak seks Korea yang ditangkap di China, termasuk mantan budak Park Young-Shim yang diyakini wanita hamil.
Penggunaan budak seks oleh militer Jepang selama Perang Dunia II adalah masalah yang kontroversial - hingga 200.000 wanita terutama dari bekas koloni Jepang, Korea diyakini telah dipaksa menjadi budak seks.
Pada bulan Desember 2015 Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta maaf kepada wanita Korea yang digunakan oleh tentara sebagai budak seks dan berjanji lebih dari 5,37 juta poundsterling (Rp99 miliar) untuk membantu para korban.
Dia menggambarkan "luka fisik dan psikologis yang tidak dapat disembuhkan" yang diderita oleh "wanita penghibur" dipaksa masuk ke rumah pelacuran yang dikelola militer.