Find Us On Social Media :

Meski Tak Pernah Mandi, Para Wanita dari Suku Ini Justru Dianggap Sebagai yang Terindah, Ini Rahasianya

By Ade S, Rabu, 15 Mei 2019 | 19:30 WIB

Suku Himba, tak pernah mandi tapi justru dianggap sebagai perempuan terindah.

Intisari-Online.com – Anggapan bahwa kecantikan itu relatif atau standar kecantikan itu berbeda-beda rasanya sudah diketahui oleh banyak orang.

Misalnya saja bagaimana orang Barat menilai kecantikan sedikit banyak berbeda dengan orang Timur memandang kecantikan.

Berbagai cara dilakukan oleh para wanita agar dirinya tampil cantik dan memukau, terutama bagi para pria.

Namun, pernahkah Anda membayangkan bahwa ada beberapa wanita yang 'mempercantik' dirinya justru dengan cara yang 'haram' dilakukan oleh wanita-wanita lain.

Baca Juga : Mengenal Sigajang Laleng Lipa, Tradisi 'Mematikan' Suku Bugis untuk Menyelesaikan Masalah

Bayangkan saja, wanita-wanita ini justru tak pernah mandi, bahkan sekadar mencuci tangan.

Tapi, mereka justru dinilai sebagai wanita terindah, khususnya di Afrika.

Mereka adalah suku  pribumi Himba di Nambia Utara, Afrika. 

Sebuah suku yang menetapkan aturan aneh bagi para kaum wanitanya.

BACA JUGA:Terkenal Gagah Berani, Bung Karno Ternyata Tidak Tegaan Melihat Binatang Tersiksa atau Diburu

Suku Himba adalah suku terkenal dari 'orang merah' di Nambia Utara. Populasinya mencapai 50 ribu jiwa.

Suku ini tidak mengizinkan wanita untuk mandi, namun wanita dari suku mereka dianggap yang paling cantik di benua itu.

Lebih-lebih untuk mandi, kaum wanita suku Himba juga dibatasi untuk mencuci tangan mereka dengan air.

Meski begitu, wanita suku Himba punya rahasia untuk menjaga kecantikannya.

Cara mereka mandi tidak memakai air melainkan menggunakan asap.

Caranya dengan menaruh arang bakar ke dalam mangkuk kecil berisi tanaman herbal (kebanyakan daun dan cabang kecil pohon Commiphora) dan menunggu asap naik.

Setelah itu mereka akan membungkuk di atas mangkuk yang berasap. Panas dari asap tersebut akan membuat mereka berkeringat.

Untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh, mereka akan menutup diri dengan selimut sehingga asap terperangkap di bawah kain.

Selain itu, wanita suku Himba juga melukis atau mengolesi tubuhnya dengan campuran lemak mentega dan oker (tanah merah), dua kali dalam sehari.

BACA JUGA:Baru Pertama Ke Indonesia, Pengacara Jepang: Kok, Bisa, Ya, Siapa pun Dikawal Polisi di Jalan Tol?

Mereka percaya, itu akan menjaga kulit terlindungi dari matahari dan serangga.

Orang-orang Himba percaya, warna merah itu indah dan melambangkan merahnya bumi dan darah.

Wanita suku Himba mengenakan rok pendek dari kulit kambing sebagai pakaian mereka.

Mereka juga melapisi rambutnya yang panjang dengan tanah liat merah, dengan jumbai di ujungnya.

Gaya mereka sanga rumit, ini tergantung pada apakah mereka sudah menikah serta usia.

Sementara itu wanita dalam suku Himba berperan dalam merawat anak-anak serta memerah ternak saat pagi setiap harinya.

Sedangkan para pria bertugas menggembala ternak.

(Masrurroh Ummu Kulsum)

BACA JUGA:Gara-gara Aplikasi Kencan, Data Rahasia Jet Tempur F-35 Inggris Bocor