Penulis
Intisari-Online.com -Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mungkin berusia hampir 100 tahun, tetapi itu tidak menghentikannya dari mempertahankan hari kerja penuh.
Mahathir yang kini berusia 93 tahun bekerja dari jam 8:30 pagi hingga 6 sore setiap hari.
Jelas suatu fakta yang cukup luar biasa jika mengingat usianya saat ini.
Istri Mahathir Mohamad, Siti Hasmah Mohd Ali, mengungkapkan rincian jadwalnya dalam sebuah wawancara dengan New Straits Times, yang dirilis pada 13 Mei.
Baca Juga : Desak Warga Melayu Lebih Berkerja Keras, Mahathir: Mereka Mayoritas, tapi Mereka Lemah
Bekerja Penuh
Menurut sang istri,setiap hari kerjaMahathir mulai beraktivitas pada jam 8:30 pagi dan akan terus beraktivitas hingga jam 6 sore.
Waktu ini sendiri sedikit berubah darijadwal kerjasebelumnya, yaitu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
Ini agar dia memiliki lebih banyak waktu untuk membaca surat-surat yang diterimanya.
Hasmah berkata, seperti dikutip oleh Malay Mail:
“Ada tumpukan surat untuk dijawab. Diamembukanya sendiri dan tidak ada waktu lain untuk melakukannya di kantor karena ada janji dan wawancara. "
Setelah hari yang panjang di kantor, tidak heran jika Mahathir perlu sedikit istirahat ketika dia pulang.
Tetapi alih-alih menonton film atau pertunjukan drama, ia masih memilih untuk mengikuti acara terkini.
Hasmah mengungkapkan:
"Ketika dia pulang, dia naik ke atas, duduk di depan televisi, menyalakan Al Jazeera dan menonton berita tentang Suriah dan masalah di Eropa dan Timur Tengah sampai dia tertidur."
Ketika dia bangun, Mahathir akan mandi dan melakukan sholatnya, sebelum makan malam sekitar jam 9:30 malam.
Dia juga memeriksa surat-surat kabinet di rumah, menjelang pertemuannya dengan para menterinya.
Perdana Menteri sosial
Akhir pekan dikhususkan untuk 'komitmen sosial' Mahathir.
Hasmah mengungkapkan bahwa dia memimpin komite mini dengan beberapa asisten Mahathir pada hari Kamis untuk memutuskan acara mana yang harus dia hadiri di akhir pekan.
“Dia punya banyak undangan, tidak hanya undangan politik, tetapi juga undangan sosial, seperti pernikahan, alumni sekolahnya, dan lainnya," ujar Hasmah.
"Saya akan menjadi orang yang memberi tahu mereka 'ya' atau 'tidak'."
Untuk memberikan Mahathir kesempatan untuk bersantai, Hasmah juga akan memintanya untuk menghadiri acara yang diundang, jika dia pikir dia akan bisa bersantai di sana.
“Itu akan menjadi waktu istirahatnya."