Find Us On Social Media :

Israel Sembunyikan Nuklir Saat Perang 6 Hari, Jika Diledakkan, Letusannya Menjangkau Kairo

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 13 Mei 2019 | 10:00 WIB

Ilustrasi. Inti plutonium dari Laboratorium Nasional Los Alamos di Amerika Serikat pada tahun 1946.

Intisari-Online.com - Menjelang Perang Enam Hari 1967, Israel menyembunyikan inti plutonium di kantor polisi tua buatan Inggris di luar kota Gedera, Israel.

Rencananya inti plutonium itu akan segera diubah menjadi bom nuklir jika Israel merasa membutuhkannya.

Kesaksian Elie Geisler, mantan pejabat atom, dikumpulkan oleh Avner Cohen, salah satu peneliti utama sejarah nuklir Israel.

Seperti yang telah diketahui, Israel selama ini memilih sikap ambigu terhadap kepemilikan bom nuklir, ia tidak membenarkan dan juga tidak menyangkal.

Baca Juga : Keluarga Ini Terkejut Mendapati di Tengah Sawahnya Ada Seekor Buaya, Ternyata dari Sini Asalnya

Namun kebenarannya, bahkan sejak perang 1967 mereka telah merencanakan penggunaan bom nuklir.

Rencana nuklir ini adalah "rahasia terakhir perang 1967," kata Cohen kepada The New York Times pada 2017.

Menurut Cohen, pandangan ini didukung kesaksian Geisler yang menceritakan keterlibatannya dalam proyek inti plutonium Israel itu.

Dari 1963 hingga 1973, Geisler bekerja dalam program nuklir Israel sebagai bagian dari Otoritas Ilmiah.

Baca Juga : Gaza Terus Dibombardir Israel, 1 Juta Rakyat Palestina Terancam Kelaparan, Gaza di Ambang Bencana Kemanusiaan

Pada minggu-minggu sebelum perang, Geisler dikirim dengan kontingen penjaga perbatasan ke kantor polisi Qatra era Mandat Inggris di luar Gedera dan ditugasi menjaga "paket."

Paket itu adalah sebuah peti kayu yang berisi "bola setengah logam" radioaktif.