Penulis
Intisari-Online.Com -Seorang ibu di Inggris yang mengalami sepsis, setelah sebelumnya menderita batuk, harus mengamputasi kedua kaki dan tangan kanannya.
Dilansir dari Daily Mirror (9/5/2019), Lydia Galbally (41)pada awalnya didiagnosis menderita asma dan serangkaian infeksi paru-paru.
Tetapi kondisinya tiba-tiba memburuk, hasil tes menunjukkan bahwa dia menderitasepsis, TB paru, dan pneumonia.
Menderita komplikasi yang berbahaya membuat ibu dua anak itumengalamikoma selama11 hari.
Baca Juga : Ngeri, Sering Gigit Jarinya, Pria Ini Derita Sepsis Hingga Seluruh Tubuhnya Terinfeksi
Penyakit yang dideritanya diperparah dengan sepsis yang dideritanya, membuatnya harus membatasi aliran darah di tubuhnya.
Namun setelah 11 hari koma, karena mengalami sepsis, Lydia menderita gangren (nekrosis/mati sel) parah di tangan, kaki, dan hidungnya, akibat aliran darahnya dibatasi sehingga membutuhkan banyak amputasi.
Dan, suaminya, serta dua anaknya yang berusia 9 dan 11 tahun, sekarang mengumpulkan uang untuk prosthesis (alat yang didesain untuk mengganti bagian tubuh yang hilang) untuk membantu kesembuhannya.
Dan berkata, "Pada satu titik Lydia memiliki 15 infus berbeda yang masuk dan keluar dari tubuhnya.
"Dia menggunakan ventilator, mesin ginjal, dan ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation), juga dirawat oleh berbagai macam obat dan diberi nutrisi.
"Ini semua diperlukan untuk membuatnya tetap hidup, tetapi sangat menyedihkan, akibat dari perawatan untuk sepsis, adalah membatasi aliran darah ke tangan dan kakinya.
"Dia harus mengamputasi kedua kakinya di bawah lutut, bersama dengan amputasi tangan kanannya di pergelangan tangan dan jari-jari tangan kirinya, menjalani lima operasi besar dalam tujuh minggu terakhir."
Pada awalnya Lydia memang sudah berjuang untuk menyembuhkan dirinya dari batuk parah yang dia derita sejak lama, tapi sampai musim panas lalu kondisinya masih tetap terlihat segar.
Pada bulan September 2018 ia menjalani rontgen, CT scan dan bronkoskopi, yang mengungkapkan ternyata kondisinya lebih serius.
Ibu itu menghabiskan delapan minggu di rumah sakit Royal Papworth di Cambridge, Inggris, setelah dirawat dalam kondisi kritis.
Sementara sepsis sendiri adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dapat dipicu oleh segala jenis infeksi.
Sepsis disebabkan oleh respon tubuh terhadap infeksi ketika sistem kekebalanberusaha melindungi tubuh dari banyak penyakit dan infeksi, tetapi juga memungkinkan untuk mengalami overdrive sebagai respon terhadap infeksi.
Sepsis berkembang ketika bahan kimia dilepaskan oleh sistem kekebalanke dalam aliran darah untuk melawan infeksi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, seperti dikutip dari Healthline.
Dan mengatakan, para dokter pada awalnya tidak terlalu berharap banyak untuk kesembuhannya tetapi secara luar biasa Lydia selamat setelah melawan segala rintangan.
Dia menambahkan, "Saya sangat berterima kasih bahwa dia telah selamat.Dia menghabiskan 11 hari dalam koma yang hampir mati."
Lydia kini telah dipulangkan ke rumah dan menjalani perawatan rehabilitasi dua bulan yang akan dimulai minggu ini.
Dan (suaminya) sertadua anak pasangan itu sekarang bertekad untuk membawanya kembali ke "dirinya yang dulu".
Baca Juga : Ngeri, Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging, Ada Benjolan Kehitaman di Tangan dan Kaki Pria Ini
Dan berkata, "Terlepas dari peristiwa yang jelas-jelas menghancurkan dan traumatis selama tujuh bulan terakhir, penting bagi saya untuk dapat memberi tahu Anda bahwa Lydia telah sangat berani dan memiliki pikiran yang luar biasa kuat.
"Dia telah, dan tetap benar-benar inspirasional dan meskipun dia tidak percaya itu tentang dirinya sendiri, dia telah menunjukkan betapa luar biasanya dia."
Banyak masyarakat bersimpati pada Lydia dan keluarganya, mereka mengumpulkan dana untuk membantu kesembuhan ibu dua anak itu melalui situs GofundMe.