Penulis
Intisari-Online.com -Bali yang terkenal dengan budaya dan tempat wisatanya yang mengagumkan ternyata kini memiliki 'kemewahan' dalam hal lapangan kerja.
Ya, masalah klasik jika sudah berbicara tentang pekerjaan, yaitu lapangan kerja ternyata bukanlah masalah besar di Pulau Dewata.
Maka dari itu, tidak aneh jika pada akhirnya tingkat pengangguran yang di Bali begitu rendah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis akhir 2018 lalu, Provinsi Bali menjadi provinsi dengan angka pengangguran terendah, yaitu 1,37 persen.
Baca Juga : Dianggap Menutup Lapangan Kerja, Pengendalian Tembakau Ternyata dapat Turunkan Angka Kemiskinan
Angka tersebut juga kembali diungkap oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Putu Astawa.
Astawa menyampaikan hal itu ketika menghadiri acara "IKM Go-Digital" yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, di Kuta, Bali beberapa waktu lalu.
"Angka pengangguran di Bali terendah, yaitu 1,37 persen. Hampir tidak ada yang menganggur di Bali," ujar dia.
Nah, lalu apa 'rahasia' di balik rendahnya angka pengangguran tersebut?
Baca Juga : Syarief Hasan: Generasi Muda Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Menurut Astawa, untuk menekan angka pengangguran harus tersedia jumlah lapangan pekerjaan yang cukup dan bersifat permanen.
Lapangan pekerjaan tersebut juga harus didukung oleh investasi, dan kegiatan ekspor.
Untuk Bali, perhotelan sebagai bagian dari industri pariwisata menjadi salah satu lapangan kerja yang paling banyak. Meski begitu, sektor lainnya juga tetap dijaga.
"Pertanian, misalnya, juga tidak boleh ditinggalkan. Kami juga tetap membina pertanian supaya jika suatu saat pariwisata drop mereka pasti larinya ke pertanian," kata Astawa.
Sektor informal memang menjamur di Bali. Jumlahnya mencapai sekitar 8,5 persen dari total masyarakat Bali.
Mulai dari kerajinan patung, perak, bambu, busana, anyaman, dan lainnya banyak ditemukan di Pulau Dewata.
Bidang fesyen, menurut dia, menjadi salah satu produk yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat Bali.
"Fesyen kan mulai dari perhiasan kepala sampai kaki. Jadi inovasi, diberi sentuhan misalnya seperti tenun lokal Bali," ucap dia.
Baca Juga : Kurangi Produksi Rokok Putih, Lapangan Kerja Bertambah
Ketersediaan lapangan pekerjaan saja sebetulnya tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di suatu daerah, tanpa diiringi dengan semangat dari masyarakat itu sendiri.
Termasuk dalam menjalankan industri kecil dan menengah.
Menurut Astawa, banyak masyarakat Bali antusias dalam menjalankan IKM karena mendapat apresiasi yang bagus dari pasar.
"Kalau pasar tidak mengapresiasi ini tidak akan jalan. Jadi yang paling penting bagi kami pasar. Ibaratnya, orang Bali bikin apa aja dia bisa kok (laku)," tutur dia.
(Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angka Pengangguran di Bali Terendah se-Indonesia, Apa Rahasianya?".
Baca Juga : Info Lowongan Kerja Bulog: Waktu Pendaftaran dan Syarat-syaratnya