Find Us On Social Media :

Akihito Turun Takhta: Fakta Kehidupan 'Sakral' Kaisar Jepang, Satu-satunya Raja di Dunia yang Masih Bergelar Kaisar

By Ade S, Sabtu, 4 Mei 2019 | 11:30 WIB

Fakta dari kehidupan kaisar Jepang

Intisari-Online.com - Kekaisaran Jepang baru saja mengadakan proses peralihan takhta kaisar melalui upacara Era Reiwa (1/5/2019).

Dalam upacara tersebut, Putra Mahkota Naruhito resmi menjadi kaisar Jepang ke-126.

Naruhito menggantikan ayahnya AKhiito yang memutuskan untuk turun takhta karena usianya yang semakin tua.

"Saya dengan tulus berharap, bersama dengan permaisuri, Era Reiwa yang akan dimulai besok akan menjadi stabil dan berhasil baik," katanya, seperti dikutip dari ABC melaui kompas.com, Rabu (1/5/2019).

Baca Juga : Mengenal Pangeran Hisahito, Pangeran Berusia 12 Tahun yang Kelak Akan Menjadi Kaisar Jepang

Seperti kita ketahui, Jepang merupakan satu-satunya negara dengan sistem pemerintahan monarki berkelanjutan tertua di dunia.

Rajanya saat ini bernama Akihito adalah kaisar ke-125 yang merupakan garis keturunan pendiri sejak 600SM, dan diaggap keturunan Dewi Matahari.

Meski negara tersebut sangat maju dan modern sistem pemerintahan yang sangat tua mungkin satu hal yang menarik untuk diketahui

Salah satunya yang mungkin jarang diketahui adalah fakta kehidupan dari Kaisar Jepang yang jarang didengar.

Baca Juga : Bukti Cinta Lebih Tinggi Dari Tahta, 4 Putri Jepang Ini Rela Turun Kasta Demi Menikahi Rakyat Jelata

Berikut ini beberapa fakta dari kehidupan Kaisar Jepang yang masih berlaku hingga kini.

1. Pernikahan

Sampai akhir abad ke-20 kaisar Jepang tidak diizinkan untuk menikahi istri dari kalangan rakyat jelata, dan semuanya harus berasal dari anggota bangsawan.

Namun, kaisar Jepang saat ini Akihito adalah satu-satunya kaisar yang menikahi orang biasa yaitu Michiko Shoda tahun 1956.

Lalu putra sulung dari Akihito, Putra Mahkota Naruhito menikah dengan rakyat jelata, Masako Owada.

Berdasarkah Hukum Rumah Tangga Kekaisaran Jepang hnaya pewaris laki-laki yang dapat mewarisi tahta.

Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

2. Sebutan untuk kaisar

Konon kaisar adalah orang suci yang menurut legenda mereka diberkahi oleh dewa Matahari Amaterasu, mereka adalah simbol kekuasaan dan otoritas Kaisar.

Kaisar tidak pernah berbicara dengan kata 'Yang Mulia' karena dirinya selalu disebut 'Yang Mulia' Kaisar dan Ratu juga tidak memiliki nama belakang.

3. Status Ilahi Kaisar

Jepang adalah satu-satunya negara modern yang masih mengacu pada kepala keluarga kerajaannya sebagai kaisar. 

Dalam bahasa Jepang, kaisar disebut tenno, atau 'kedaulatan surgawi,' mengangguk pada gagasan bahwa keluarga kekaisaran diturunkan dari dewa. 

Baca Juga : Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya

Monarki secara historis mempertahankan hak ilahi untuk berkuasa, tetapi baru pada abad-abad belakangan ini kultus di sekitar kaisar mulai mendewakan penguasa.

Segera setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai bagian dari penyerahan Jepang, kaisar Hirohito meninggalkan apa yang disebutnya 'konsepsi palsu bahwa kaisar adalah dewa'.

Di bawah Konstitusi pascaperang tahun 1947 Jepang , kaisar menjadi 'simbol negara dan dari persatuan rakyat,' boneka tanpa otoritas politik.

4. Kaisar Jarang Berbicara di Depan Umum

Kaisar Jepang juga disebutkan jarang berbicara di depan umum kecuali untuk urusan diplomatik, ulang tahun dan pidato tahunan untuk membuka parlemen.

Kaisar Akihito dari Jepang jarang berbicara di depan umum, dia berbicara tentang negara di televisi hanya sekali, pada tahun 2011, menghidupkan kembali kenangan dari siaran yang dilakukan  ayahnya pada tahun 1945.

Dalam siaran radio yang pertama 1945, kaisar Hiroto ayah dari Kaisar Akihito mengumumkan bahwa Jepang telah dilakahkan dalam Perang Dunia ke II.

Banyak rakyat Jepang mebungkuk bahkan berlutut ketika mereka mendengar suara Kaisar untuk pertama kalinya.

5. Istana The Chrysanthemum Throne

Akihito dan keluarganya tingga di Istana Kekaisaran Tokyo, sebuah kompleks taman di ibukota Jepang.

Tempat tersebut dianggap sebagai bagian paling mahal dari Real Estate di dunia, dan Istana adalah tempat tinggal keluarga sekaligus kantor.

Salah satu yang paling sakral dari istana tersebut adalah kursi yang disebut takamikua dimana kursi yang diduduki kaisar selama upacara penobatannya.

(Afif Khoirul M)

Baca Juga : Ini 3 Benda Pusaka 'Sakral' yang Diwariskan Turun-temurun pada Kaisar Jepang, Konon Pendeta Tidak Bisa Melihatnya