Nikita Mirzani melahirkan: Anak dengan Orangtua Lengkap Lebih Cerdas Dibanding Anak dari Orangtua Berstatus Single Parent

Ade S

Penulis

Kondisi single parents seperti yang dijalani oleh Nikita Mirzani ternyata berdampak pada kecerdasan anak ketika dewasa kelak.

Intisari-Online.com -Nikita Mirzani baru saja melahirkan anak ketiganya yang berjenis kelamin laki-laki, Minggu (29/4/2019).

Tiga kali menikah, aktris peran ini memiliki tiga orang anak yang terdiri dari seorang putri dan dua orang putra.

Ketiga anaknya tersebut kini dia besarkan sendirian. Dengan kata lain Nikita merupakan seorangsingle parent.

Meski tidak selalu, penelitian melihat hubungan antara status 'lengkap' atau tidaknya orang tua dengan kecerdasan anak. Seperti dijelaskan berikut ini.

Baca Juga : Nikita Mirzani Melahirkan Anak Ketiga: Ini Tips Menjadi Single Parent yang Tangguh Menurut Psikolog Keluarga!

Sebuah penelitian mengindikasikan, peran ayah dan ibu dalam pengasuhan memberi pengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang anak.

Anak yang dibesarkan oleh kedua orangtuanya berpotensi menjadi pribadi yang cerdas, bahkan lebih pintar dibandingkan anak yang hanya diasuh oleh single parent.

Stimulasi lengkap dari kedua orangtua memungkinkan anak mampu mengembangkan sel otak lebih banyak. Ini merupakan hasil kajian para ilmuwan dari Hotchkiss Brain Institute (HBI), Calgary University, Kanada.

Dalam risetnya, peneliti menggunakan hewan tikus yang diasuh satu dan dua orangtua. Selama penelitian, tim peneliti memantau perkembangan sel otak lahir sampai tua.

Baca Juga : Nikita Mirzani Hapus Tato: Seperti Inilah Rumitnya Proses Menghapus Tato, Kulit Seperti Diamplas!

Hasilnya, sel otak terbanyak diperoleh pada tikus yang diasuh oleh dua orangtua dibandingkan yang hanya satu.

"Semasa bayi, mereka menerima lebih banyak perhatian dan perawatan. Rasa sayang dan peduli ini yang berperan pada perkembangan otaknya," kata Direktur HBI, Dr Samuel Weiss.

Peneliti berasumsi, bayi dengan orangtua lengkap lebih sedikit memiliki kemungkinan mengalami trauma.

Oleh karena itu, bayi yang diasuh orangtua lengkap berkesempatan tumbuh baik di lingkungan yang optimal.

Banyaknya sel otak, menurut peneliti, disebabkan bayi tikus memperoleh perhatian dan kestabilan dalam hidupnya.

Sehingga, pada tahun pertama bayi tikus tidak perlu menderita tekanan emosional karena minimnya perhatian yang diperoleh.

Rangsangan ini berefek baik pada perkembangan otak. Pada tikus jantan, sel-sel pada daerah area kelabu (grey matter) lebih banyak berkembang, sedangkan pada tikus betina sel-sel pada area putih (white matter) mendapat porsi lebih.

Efeknya, tikus jantan memiliki ingatan dan fungsi belajar yang lebih baik. Sedangkan tikus betina memiliki koordinasi motorik dan kemampuan sosial lebih baik.

Baca Juga : Nikita Mirzani Melahirkan Anak Ketiga: Berapa Kali Wanita Boleh Hamil dan Melahirkan?

Sekalipun dilakukan pada tikus, peneliti mengaku yakin hasil penelitian tersebut berlaku sama pada manusia.

Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan dan pola asuh disesuaikan mirip dunia manusia.

Peneliti juga yakin fase tahun pertama kehidupan tikus dan manusia tidak jauh berbeda.

(Syafrina Syaaf) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak yang Dibesarkan Orangtua Lengkap Lebih Cerdas?".

Baca Juga : Nikita Mirzani Lahirkan Bayi Laki-laki: Benarkah Melahirkan Bayi Laki-laki Lebih Sulit dan Lebih Menyakitkan Dibanding Bayi Perempuan?

Artikel Terkait