Pasca Pemboman di Sri Lanka, Umat Muslim Berbondong-bondong Kunjungi Gereja

Tatik Ariyani

Penulis

Kabar mengenai pemboman ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi insiden kemanusian memlukan kedua usai penembakan di Christchurch.

Intisari-online.com - Pada Minggu (21/4/2019) sebuah peristiwa memilukan menimpa Sri Lanka, di mana sebuah insiden pemboman menimpa di beberapa lokasi.

Dalam insiden tersebut, ratusan orang menjadi korban dan kini beberapa lokasi yang terkena dampak ledakan terlihat hancur.

Kabar mengenai pemboman ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi insiden kemanusian memlukan kedua usai penembakan di Christchurch.

Menurut World of Buzz pada Senin (29/4/2019), beberapa orang yang berempati atastragedi mematikan itu, dengan menunjukkan aksi dan dukungan mereka.

Baca Juga : Hukuman Mati di Israel, Paling Terkenal Eksekusi Perwira Senior SS Nazi

Dampak masiv yang ditunjukkan dalam insiden itu telah memicu aksi kemanusian untuk berbagi solidaritas.

Salah satunya adalah kelompok muslim dari Malaysia yang mengunjungi gereja, kuil Hindu, dan sebuah Kuil Budha, untuk melakukan aksi solidaritas.

22 anggota LSM Global Unity Network, mengunjungi Kuil Sri Maha Kaliamman, KgKasipillay, Gereja St Joseph dan Kuil Buddha Sri Jayanti, Sentul untuk aksi solidaritas, atas insiden di Kolombo.

Menurut Presiden LSM itu, Shah Kirit Kakulal Govindji mengatakan :

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

"Di Christshurch, ketika muslim dibunuh oleh non-muslim, mereka menunjukkan solidaritas mereka kepada kami," katanya.

"Menyusul insiden Kolombo, ketika orang non-muslim terbunuh, kami sebagai muslim juga harus menunjukkan solidaritas kepada semua orang," tambahnya.

"Itu berarti bahwa kami yang menunjukkan belas kasih dalam solidaritas ketika muslim terbunuh, bahkan jika hanya satu non-muslim yang terbunuh, kita tetap harus menunjukkan perhatian," terangnya.

"Kita harus adil pada semua orang," lanjutnya.

Baca Juga : Serbu 'Pabrik' Bom Bunuh Diri, Pasukan Sri Lanka Terlibat Baku Tembak

Selain mengunjungi tempat-tempat suci, tim tersebut juga berpartisipasi dalam sesi dialog dengan pastor paroki di St Joseph, Pastor George Packiasamy.

Shah Krit menyebutkan bahwa mereka keempat kalinya mengunjungi gereja, dia mencatat bahwa mereka (kelompok) yang memiliki hubungan baik dengan gereja.

Saat mengunjungi gereja dan tempat ibadah lainnya, para anggota LSM juga disuguhi dengan makanan halal di gereja juga makan siang di kuil Buddha.

Menurut Krit, LSM-nya telah terlibat dalam kerja antaragama selama 20 tahun, dalam upaya mengekspos solidaritas umat muslim Malaysia ke negara lain.

Baca Juga : Suaminya Jadi Teroris Bom di Sri Lanka Wanita Ini Meledakan Diri dengan Bom Meski Dalam Kondisi Hamil

"Malaysia adalah negara multir-ras, dan multi-agama, jadi sangat penting untuk bisa memahami satu sama lain," kata Krit.

Artikel Terkait