Find Us On Social Media :

Perayaan HUT Kopassus: Pasukan Elite yang Didoktrin Menangkan Pertempuran Meski Hanya Bersenjata Pisau

By Ade S, Rabu, 24 April 2019 | 19:00 WIB

Kopassus dan senapan bersangkur

Tiba-tiba atas inisiatif sendiri, Suparlan yang saat itu berada di posisi paling belakang regunya dan bergerak perlahan karena terus diserang gencar Fretilin, melompat maju dan langsung menyambar senapan mesin Minimi dari prajurit Kostrad yang telah gugur.

Dengan senjata mesin ringan yang berisi ratusan peluru itu, Suparlan lalu merangsek maju menyongsong para gerilya Fretilin yang saat itu terus melakukan pengejaran sambil menembakan senjata secara membabi-buta.

Sejumlah peluru senjata Fretilin sempat menghantam tubuh Suparlan dan membuatnya goyah.

Tapi prajurit Kopassus yang bertempur seperti banteng ketaton itu terus berusaha berdiri tegak sambil menembak.

Akhirnya karena peluru habis, Suparlan kemudian mencabut pisaunya dan bertempur satu lawan satu di tengah kepungan prajurit Fretilin yang semuanya mengarahkan senjatanya ke tubuh Suparlan.

Enam orang gerilyawan Fretilin tewas akibat tikaman maut pisau komando Suparlan.

Tapi Suparlan yang bersimbah darah akhirnya jatuh terduduk seperti orang kehabisan tenaga dan pisaunya yang berlumuran darah pun ikut terkulai di tanah.

Para gerilya Fretilin pun maju mengepung Suparlan yang tampak sudah siap untuk dieskekusi. Tapi diam-diam Suparlan mencabut dua granat dan melepas kuncinya.

Baca Juga : Saat Kopassus Menyamar Sebagai Pengawal Presiden Filipina Untuk Melindunginya dari Kudeta