Penulis
Intisari-Online.com – Anda tahu kasus Burning Sun di Korea Selatan?
Kasus ini cukup menyita perhatian warga Korea Selatan, khususnya bagi mereka pecinta K-Pop. Sebab, kasus ini menyeret beberapa nama idol dan artis K-Pop.
Diketahui, Burning Sun merupakan nama dari salah satu kelab malam di Korea Selatan.
Di mana pihak Kepolisian Metropolitan Seoul menduga terjadi bisnis narkoba di dalam kelab malam tersebut.
Baca Juga : Skandal Layanan Prostitusi Seungri Ex-Big Bang, Dalam Percakapan Ada Nama Indonesia
Narkoba tersebut diberikan kepada wanita yang berada di sana lalu mereka diperkosa.
Polisi telah menetapkan beberapa tersangka dan saksi, di mana salah satu orang yang tengah diselediki adalah Seungri, mantan Boy Group Bigbang.
Seungri diperiksa karena ia menjadi salah satu investor di Burning Sun dan pernah bekerja di sana sebagai direktur eksekutif.
Menurut polisi, di dalam kelab malam tersebut mereka mengedarkan Gamma-Hydroxybutyrate (GHB).
GHB adalah narkoba yang dikenal sebagai obat yang digunakan pemerkosa (para tersangka) untuk membuat korbannya tak sadar.
Apa itu GHB?
Dilansir dari drugs.com pada Selasa (2/4/2019), GHB atau Gamma-Hydroxybutyrate (C4H8O3) adalah obat depresan sistem saraf pusat (CNS) yang biasa disebut sebagai obat "obat klub" atau "obat pemerkosaan".
GHB sering disalahgunakan oleh remaja dan dewasa muda di bar, pesta, klub dan "rave" (pesta dansa malam), dan sering ditempatkan dalam minuman beralkohol.
Baca Juga : Berjalan di Kandang Babi Tanpa Sepatu, Telapak Kaki Gadis Ini Terkena Infeksi Mengerikan
Metode penyalahgunaan GHB
GHB tersedia sebagai obat tidak berbau, tidak berwarna yang dapat dikombinasikan dengan alkohol, dan diberikan kepada para korban yang tidak menaruh curiga sebelum terjadi kekerasan seksual.
Menurut beberapa pengguna, GHB memiliki rasa sabun atau asin.
Alasan mengapa GHB disebut sebagai obat "pemerkosaan" karena ketika korban meminumnya, maka ia menjadi lumpuh dan mereka tidak dapat menahan diri dari serangan seksual.
Bahkan GHB juga dapat menyebabkan amnesia pada korbannya.
Terkadang lelompok pengguna umum termasuk siswa sekolah menengah, perguruan tinggi, dan peserta pesta rave yang menggunakan GHB untuk efek memabukkannya.
Bisa dibeli melalui internet
Menurut polisi, GHB bisa dibeli di jalanan atau melalui internet dalam bentuk cair atau sebagai bahan bubuk putih untuk penggunaan terlarang.
Sebagian besar GHB yang ditemukan di jalanan atau di Internet diproduksi di laboratorium ilegal.
Produksi GHB biasanya melibatkan penggunaan larutan alkali atau pembersih saluran air yang dicampur dengan GBL, sepupu kimia GHB dan pelarut industri yang sering digunakan untuk mengupas lantai.
Pada tahun 1990, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan penasehat yang menyatakan penggunaan GHB tidak aman dan ilegal kecuali berdasarkan protokol yang diawasi oleh dokter yang disetujui FDA.
Pada bulan Maret 2000, GHB ditempatkan dalam Jadwal I Undang-undang Zat Terkendali.
Bahaya kesehatan karena penggunaan GHB
Euforia, peningkatan gairah seks, dan ketenangan dilaporkan menjadi beberapa sebagai efek ‘positif’ dari penyalahgunaan GHB.
Namun, efek negatif langsung dari penggunaan GHB antara lain berkeringat, hilang kesadaran, mual, halusinasi pendengaran dan visual, sakit kepala, muntah, kelelahan, kelesuan, amnesia, dan kebingungan.
GHB dapat memiliki potensi kecanduan jika digunakan berulang kali.
Sementara GHB dosis tinggi, bahkan tanpa zat terlarang atau alkohol lainnya, dapat menyebabkan kejang, koma, depresi pernapasan berat, dan kematian.
Baca Juga : Friendship Goals: Bocah 12 Tahun Ini Gendong Sahabatnya yang Disabilitas Selama 6 Tahun Setiap Hari