Berusia 2500 Tahun, 'Telur Hitam' dari Ritual Kematian Tiongkok Kuno Ditemukan, Apa Fungsinya?

Mentari DP

Penulis

Telur Berusia 2.500 Tahun dari Ritual Kematian

Intisari-Online.com - Sebuah tim arkeolog Tiongkok dari Institut Arkeologi Nanjing dan Museum Liyang telah membuat penemuan yang sangat tidak biasa.

Penemuan itu ditemukan di dalam sebuah makam di Cina timur dekat ibu kota kuno Nanjing.

Mereka menggali guci tanah liat besar yang diyakini telah dikubur sekitar 2.500 tahun yang lalu.

Tak hanya itu, di dalamnya mereka menemukan koleksi sekitar 20 telur biru kehijauan.

Baca Juga : Cek Dulu Sebelum Beli, Ini Spesifikasi Vivo V15 yang Dibekali Kamera Selfie 32 Mp

Telur-telur itu digali dari lapisan kedua hingga terendah dari kompleks pemakaman kuno enam tingkat yang terdiri dari total 38 liang kubur.

Menurut sebuah artikel di Daily Mail , telur-telur purba "berasal dari lebih dari dua milenium yang lalu."

Yakni pada periode China Spring yang berlangsung antara (770-476BC).

Di makam yang sama, di samping telur, para arkeolog menemukan cangkir porselen, pot, piring, dan peralatan masak lainnya.

Hal itu menandakan bahwa siapa pun yang dikubur pastilah tokoh penting.

Para ahli dalam budaya Tiongkok percaya bahwa keluarga almarhum mengubur banyak makanan agar mereka tidak kelaparan di akhirat.

Salah satu arkeolog, Zhou Hengming, mengatakan kepada Modern Express bahwa bagian dalam telur akan mengalami degradasi dari waktu ke waktu.

Sementara itu, hanya cangkangnya yang akan terstinggal karena kandungan kalsiumnya.

Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!

Memasukkan Telur Suci dalam Peti Mati

Sebuah artikel penelitian yang diterbitkan di National Library Board of Singapore menjelaskan ritual kematian Tiongkok kuno.

Agama-agama rakyat Tiongkok menafsirkan kematian sebagai gangguan dalam keseimbangan kosmologis dan serangkaian ritual kematian harus dilakukan untuk membangun kembali harmoni universal yang terganggu.

Orang Tiongkok kuno percaya bahwa jiwa orang mati mempengaruhi nasib orang yang hidup.

Ritual dilakukan dengan menyertakan sejumlah benda.

Termasuk memasukkan cermin, sekantung gandum, dan juga telur-telur itu.

Baca Juga : Kapan Sebaiknya Berhubungan Intim Setelah Melahirkan?

Mengapa harus telur?

Para arkeolog di Cina menyebut telur yang ditemukan sebagai 'telur hitam.'

Telur ini terlebih dahulu diawetkan dalam abu garam, kapur, dan sekam selama beberapa bulan.

Arkeolog tahu bahwa setidaknya 5.000 tahun yang lalu orang Cina kuno melukis telur dan menawarkannya sebagai hadiah pada awal musim semi.

Jadi secara simbolis telur dapat mendorong kebangkitan jiwa almarhum.

Baca Juga : Benarkah Anak dengan 2 Unyeng-unyeng Punya Sifat Nakal? Simak 5 Fakta Tentang Unyeng-unyeng di Kepala Ini

Artikel Terkait