Find Us On Social Media :

Penelitian: Wanita yang Pernah Melahirkan Secara Caesar Masih Bisa Melahirkan Secara Normal di Kemudian Hari

By Ade S, Kamis, 28 Maret 2019 | 17:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Banyak yang percaya bahwa setelah seorang ibu melahirkan secara caesar, maka dia tidak memiliki kesempatan lagi untuk melahirkan secara normal.

Ada beberapa hal yang menjadi 'pendukung' dari anggapan tersebut, khususnya kekhawatiran akan terjadinya pecah rahim, pendarahan, hingga komplikasi saat melahirkan.

Faktanya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena pada dasarnya ibu yang pernah melahirkan secara caesar masih bisa menjalani proses melahirkan secara normal.

Bahkan dalam sebuah penelitian, ditemukan fakta bahwa 60-80% ibu yang telah melahirkan secara sesar masih bisa melahirkan secara normal.

Baca Juga : Wanita Ini Meninggal Saat Melahirkan, Karena 'Kecerobohan Dokter' yang Menarik Bayinya Terlalu Kejam

 

Biasanya hal ini dinamakan dengan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) atau Trial of Labor After Caesarean (TOLAC).

Keselamatan ibu hamil dan janin ialah hal utama untuk mempertimbangkan boleh tidaknya melahirkan normal setelah melahirkan caesar (VBAC).

Keputusan untuk VBAC harus selalu didasari oleh keputusan pribadi dan saran medis yang cermat serta menyeluruh.

Sebelum melakukan VBAC, ibu hamil sebaiknya telah memenuhi beberapa kriteria berikut ini:

Baca Juga : Lahirkan Bayi Seberat Hampir 7 Kilogram, Sang Ibu Ceritakan Proses Melahirkan: Saya Merasa Seperti Dihantam Dua Truk Trailer

 

- Tidak memiliki lebih dari dua persalinan transversal yang melintang rendah

- Tidak boleh memiliki bekas luka di rahim selama persalinan di masa lalu

- Tidak boleh memiliki riwayat anomali rahim atau ruptur

- Tidak memiliki tekanan darah tinggi

- Letak janin melintang

- Kehamilan kembar

- Letak janin sungsang

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan, VBAC lebih aman daripada melahirkan caesar secara berulang.

Baca Juga : Belajar Melahirkan Sendiri Via YouTube, Beginilah Akhir Mengenaskan Wanita Ini

 

Namun tak dapat dipungkiri, VBAC kadangkala disertai dengan serangkaian risiko dan kemungkinan komplikasi yang bisa saja terjadi. Salah satunya ialah risiko ruptur uterus.

Kondisi ini terjadi pada sekitar 1 dari 500 perempuan yang melahirkan secara normal, terutama bagi mereka yang persalinannya harus diinduksi.

Berikut ini beberapa risiko yang sebaiknya dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum melakukan VBAC.

- Operasi caesar yang disertai dengan risiko

- Tinggal di rumah sakit berkepanjangan sekitar 4 sampai 5 hari, kecuali komplikasi

- Kemungkinan infeksi pada rahim, kandung kemih, atau insisi bedah

- Kemungkinan cedera pada kandung kemih, usus, atau organ terdekat lainnya

- Kemungkinan nyeri dan ketidaknyamanan insisi bedah

- Risiko minimal pada masalah pernapasan bayi

- Peningkatan risiko operasi caesar di masa depan

- Pendarahan hebat yang mungkin diperlukan histerektomi atau pengangkatan rahim

Bila ibu hamil yang hendak melahirkan normal setelah melahirkan caesar, sebaiknya siapkan terlebih dahulu beberapa rencana VBAC berikut ini:

- Belajar tentang VBAC

- Pilih rumah sakit yang lengkap yang menawarkan VBAC

- Makan dengan sehat dan tetap aktif selama kehamilan

- Biarkan persalinan Amulai secara alami

- Meskipun telah menetapkan hati untuk VBAC tetapi tetap persiapkan diri untuk melahirkan caesar bilakomplikasi muncul

- Bicarakan segala keputusan pada keluarga dan dokter.

Bagaimana, semoga sudah semakin paham, dan ibu tidak putus asa untuk bisa melahirkan normal alias pervaginam, walaupun kelahiran yang lalu dengan cara caesar.

 

(Nikita Yulia Ferdiaz)

Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul "Keliru, Setelah Persalinan Sesar Ibu Tidak Bisa Melahirkan Normal".

Baca Juga : Ingin Langsing Setelah Melahirkan? Ini Olahraga yang Disarankan Pelatih Fitness