Penulis
Intisari-Online.com - Seorang pria dengan down sindrom asalDidsbury, Manchester, telah meninggal di ranjang rumah sakit karena 20 hari tak diberi makan.
Keluarga Giuseppe "Joe" Ulleri (61) mengutuk perawatan yang sungguh buruk di rumah sakit.
Pada Februari 2016 Joe sudah pernah karena terjatuh dan menderita beberapa keluhan.
Setelah awalnya dipulangkan, baru-baru ini dia dirawat kembali karena mengalami patah tulang panggul, pergelangan tangan dan leher.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Dilansir dari Mirror.co.uk, Senin (25/3/2019), Joe harus dioperasi karena ia mengalami kesulitan menelan yang disebabkan gangguan asam lambung.
Hal itu mengakibatkan dirinya tidak dapat diberi makan melalui mulut.
Namun menurut kerabat Joe, Joe bahkan tidak diberi makan selama hampir tiga minggu.
Baca Juga : Anak Kedua Lebih Sulit Diatur Dibandingkan Anak Pertama, Benarkah?
Hal itu dikarenakan miskomunikasi dan staf yang tidak bertindak apa-apa hingga menyebabkan masalah fatal.
Peter, saudaranya, mengatakan bahwa rumah sakit Manchester Royal Infirmary memiliki "bangunan kelas satu tetapi perawatan medis kelas tiga."
Lebih lanjut, tidak ada alasan untuk tidak khawatir terhadap kasus seperti itu.
Angharad Davies, petugas pemeriksa, mengatakan kepada juri pemeriksaan:
"Joe dirawat oleh banyak staf di rumah sakit, dari perawat, hingga spesialis pidato hingga ahli gizi."
Baca Juga : Ani Yudhoyono Kian Bertambah Kurus, Ini Jenis Jajanan Anak Bisa Jadi Penyebab Leukimia
Oleh mereka suatu keputusan diambil bahwa Joe tidak akan diberi makan melalui mulut.
"Sebuah tabung lambung hidung dipasang tetapi itu terbukti bermasalah dan hanya dipasang selama 24 jam."
Setelah itu Joe tidak diberi makan dan tidak mendapat dukungan nutrisi dalam waktu yang lama.
Joe meninggal pada 20 Maret, sementara petugas medis masih memperdebatkan cara terbaik untuk memberinya makan.
Sekarang pemeriksaan pengadilan kota Manchester berlanjut untuk menindaklajuti kasus tersebut.
Baca Juga : Sebut Israel Sebagai 'Negara Perampok', Mahathir Mohamad: Kalian Tak Berhak Rebut Tanah Palestina