Penulis
Intisari-Online.com – Sejak menikah dengan Ardi Bakrie pada tahun 2010 silam, Nia Ramadhani vakum dari dunia hiburan Indonesia.
Wanita cantik yang kini berusia 28 tahun tersebut lebih memilih sibuk mengurus ketiga buah hatinya.
Salah satunya dengan menunggu di sekolah putri pertamanya, Mikhayla Zalindra Bakrie di sekolah.
Beberapa waktu lalu, ia mengunggah foto bersama para wali murid saat menunggui putra-putrinya sekolah.
Baca Juga : Baru Uji Coba, Penumpang MRT Jakarta Sudah Tidak Tertib, Ada yang Bergelantungan Hingga 'Piknik'
"Nungguinn anakk sekolahh #BSJ #britishschooljakarta," tulisNiaRamadhanisebagai keterangan foto.
Diketahui, Mikhayla memang bersekolah di salah satu SD termahal di Jakarta, yakni British School Jakarta.
British School Jakarta merupakan sekolah swasta yang berada di bawah naungan Kedutaan Besar Inggris dan masuk sekolah bertaraf internasional.
Tak heran biaya, SPP-nya dipatok cukup tinggi.
Selainharus membayar SPP, orangtua juga diharuskan membayar biaya pendaftaran Rp2.000.000, uang pembangunan Rp25.000.000 per tahun, dan uang antar jemput siswa Rp18.900.000 sekali jalan per semester atau Rp16.550.000 pulang pergi per semester.
Mikha yang kini berusia 5 tahun, berada di tingkay 'Key Stage Two yang berarti harus membayar Rp91.350.000 per semester atau Rp260.8000.000,- per tahun.
Mahal sekali bukan?
Namun itu bukan-bukan apa-apa. Sebab, ada biayanya masih jauh di bawah sekolah di Swiss.
Baca Juga : Para Penganut Teori Bumi Datar Akan Berlayar ke ‘Ujung Bumi’ pada 2020
Dilansir dari daritelegraph.co.uk pada Minggu (24/3/2019), di Swiss ada sebuah sekolah bernama Institut Le Rosey.
Sekolah ini diklaim sebagai sekolah paling mahal di dunia.
Institut Le Rosey terletak di Rolle, di antara Genewa dan Lausanne. Sekolah ini sudah berusia 135 tahun.
Mereka menerima siswa dari seluruh dunia dari berusia 7 tahun sampai 18 tahun.
Fasilitas di Institut Le Rosey antara lain perpustakan dengan 22 bahasa, gedung konser dengan 1.000 kursi, tempat berkuda dengan 30 kuda, kapal pesiar, dan spa untuk siswa yang ingin bersantai.
Satu kelas hanya di isi kurang dari 10 orang.
Saat ini, ada 400 murid dari 63 negara yang terdaftar di Le Rosey.
Mereka membuat syarat bahwa tidak lebih dari 10% muridnya berasal dari satu negara. Hal ini untuk mencegah satu kewarganegaraan mendominasi.
Untuk bisa bersekolah di sini, orangtua harus mengeluarkan biaya sebesar 80.000 Euro (Rp1,2 miliar) per tahun.
Alumni yang terkenal dari sekolah ini antara lain Pangeran Rainier dari Monaco, Raja Farouk dari Mesir, mantan direktur CIA Richard Helms, dan Raja Juan Carlos I dari Spantol.
Berminat menyekolahkan anak Anda di Le Rosey?