Find Us On Social Media :

Ledakan Meteor di Rusia Setara 5 Bom Nuklir Nagasaki, Berbahayakah?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 19 Maret 2019 | 19:30 WIB

"Pada kondisi paling terang, superfireball ini memiliki kecerlangan setara 70 persen terangnya Matahari. Jadi demikian benderang," tegas Marufin.

Namun pertanyaannya sekarang, seberapa besar energi airburst 96 kiloton TNT ini?

"Ledakan bom nuklir Nagasaki berkekuatan 20 kiloton TNT."

"Sehingga airburst Peristiwa Bering 2018 hampir lima kali lipat lebih dahsyat ketimbang bom nuklir Nagasaki," tegas Marufin.

Tak ada dampak

"Meski energinya terkesan sangat besar, namun dengan lokasi pelepasan energi yang jauh di ketinggian (yakni 26 km dpl) membuat dampaknya ke permukaan Bumi boleh dikata tidak ada," tambahnya.

Sebagai informasi, pada ground zero atau titik yang tepat berada di bawah lokasi airburst, besar overpressure akibat pelepasan gelombang kejut diperhitungkan hanya sebesar 112 Pa.

"Ini masih di bawah nilai ambang batas 200 Pa, yakni ambang batas overpressure gelombang kejut untuk bisa meretakkan kaca jendela," tutur Marufin.

"Jika paparan gelombang kejutnya saja tak berdampak, apalagi pelepasan sinar panasnya," imbuhnya.

Dengan kata lain, tidak ada dampak lebih lanjut yang dialami kawasan Laut Bering dan sekitarnya akibat Peristiwa Bering.

Marufin juga mnejelaskan, peristiwa ini jauh berbeda dengan Peristiwa Chelyabinsk tahun 2013 silam.

"Peristiwa Chelyabinsk yang energinya jauh lebih besar (3 kali lipat lebih besar) dan titik airburst-nya juga lebih rendah (18 km)," pungkas Marufin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nyaris Terlewat, Ledakan Meteor di Langit Rusia Setara 5 Bom Nuklir Nagasaki"