Find Us On Social Media :

Ditembak di Kaki, Pria Ini Pura-pura Mati Dalam Penembakan di Selandia Baru

By Afif Khoirul M, Sabtu, 16 Maret 2019 | 16:15 WIB

Intisari-online.com - Seorang lelaki terbaring di tanah dan berpura-pura mati untuk menghindari serangan teroris di masjid Christchurch, Jumat (15/3/2019).

Melansir dari Dailystar pada Jumat (15/3/2019), setidaknya 49 orang tewas dan lainnya luka parah dalam serangan di dua masjid terpisah.

Salah satu serangan terjadi di masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, sementara lainnya di Linwood Avenue.

Dalam serangan itu, pelaku yang disinyalir adalah Brenton Tarrant menyiarkan tindakan pembataian tersebut di Facebook.

Baca Juga : Khabib Nurmagomedov Beri Komentar Atas Aksi Penembakan Brutal di Selandia Baru

Salah satu korban dalam penembakan itu adalah Mustafa Boztas, yang ditembak di kakinya, namun ia berhasil menyelamatkan diri.

Pascainsiden tersebut, dia menunjukkan sekujur tubuhnya penuh dengan darah, dari kepala wajah dan juga tangannya.

Mustafa menitihkan air mata sambil menahan sakit, usai menjai korban dalam penembakan itu.

Dalam pengekuannya, Mustafa mengenang detik-detik terakhir sebelum terjadinya penembakan di masjil Al Noor, Christchrurch, Selandia Baru.

Waktu itu, dia sedang mendengarkan khotbah salat Jumat, sebelum terjadinya penembakan.

Mustafa berlarian, ke sudut ruangan sebelum ditembak tepat di kakinya, dan membuatnya jatuh ke tanah.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Mustafa tetap berbaring di lantai dan berpura-pura mati, ketika teroris itu menyisir seluruh ruangan masjid.

"Saya di tanah berpura-pura mati," ujar Mustafa dikutip dari Dailystar pada Sabtu (16/3/2019).

"Dalam pikiranku, aku tenang karena aku akan menjadi martir jika mati," lanjutnya.

Setelah teroris tersebut pergi, Mustafa melarikan diri, dia melihat seorang siswa sekolah terbaring di tanah.

Dia mulai meyelamatkan mereka meski dengan tertatih, berdarah-darah, dengan luka tembakan di kakinya.

"Saya melakukan CPR karena saya memiliki sertifikat pertolongan pertama saya," kata Mustafa.

"Saya mencoba menyelamatkannya dengan satu tembakan kaki tetapi sayangnya dia sudah meninggal jadi saya menutup matanya," tambahnya.

"Aku mendengar lebih banyak tembakan, jadi aku berlari," lanjutnya.

Mustafa sekarang berada di rumah sakit dirawat untuk luka tembak di kaki kanannya serta kemungkinan kerusakan hati.

"Aku tidak bisa menggerakkan kaki kananku," Mustafa menambahkan.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur