Penulis
Intisari-online.com - Ledakan bom menggelegar saat polisi hendak menggeledah rumah tim Densus 88 Antiteror hendak menggeledah rumah perakit puluhan bom, Husain alias Abu Hamzah.
Aparat berwenang menyebut, istri Abu Hamzah melemparkan bom lontong saat tahu suaminya ditangkap Densus 88 di luar rumah.
Menurut polisi, istri Abu Hamzah lebih militan daripada suaminya. Hal tersebut disampaikan sendiri oleh Abu Hamzah.
Abu Hamzah sempat membujuk istrinya untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian saat proses negosiasi.
Istrinya bergeming dan memilih meledakkan diri bersama anaknya.
"Telah dilakukan negosiasi dan imbauan selama hampir sepuluh jam. Terakhir istrinya nekat untuk melakukan bom bunuh diri itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).
Sebelumnya, Abu Hamzah telah ditangkap terlebih dahulu oleh tim Densus 88 Antiteror Polri di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019).
Saat akan menggeledah rumah Abu Hamzah di Jalan Cenderawasih, Kota Sibolga, ledakan terjadi di rumah tersebut.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Istri terduga teroris diduga menggunakan bom lontong saat meledakkan diri di sebuah rumah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019) dini hari.
"Sementara dugaan kami, dia menggunakan bom rakitan bom lontong. Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari lapangan," kata Dedi Prasetyo di Medan, Rabu.
Bom lontong tersebut merupakan bom rakitan dari pipa paralon yang berisikan berbagai bahan berbahaya, seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca.
Bom jenis yang sama sebelumnya juga ditemukan dari terduga teroris di Lampung, R alias P, yang dapat diamankan pekan lalu oleh petugas.
"Jadi di Lampung kami juga menemukan jenis bom yang sama, cuma bom yang di Lampung tidak sebanyak yang kami temukan di sini. Di Sibolga cukup banyak, baik yang sudah terakit maupun yang belum terakit," katanya.
ISTRI TERPAPAR ISIS
Perbuatan nekat istri Abu Hamzah dilatarbelakangi pengaruh paham kelompok radikal ISIS. Abu Hamzah menyampaikan kepada polisi bahwa istrinya lebih militan dibanding dirinya.
"Abu Hamzah menyampaikan kepada penyidik Densus, istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia. Lebih militan istrinya itu," kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).
Baca Juga : Siasat Cerdik Sri Sultan HB IX Kibuli Jepang Sehingga Rakyat Jogja Tak Jadi Romusha
Kepolisian menduga hal itu yang membuat istri terduga nekat meledakkan diri di rumahnya pada Rabu dini hari.
Padahal, aparat telah membujuk, menghadirkan Abu Hamzah, hingga tokoh masyarakat setempat dalam proses negosiasi.
"Telah dilakukan negosiasi dan imbauan selama hampir sepuluh jam, terakhir istrinya nekat melakukan suicide bombing," katanya.
AJAK ANAK LEDAKKAN DIRI
Kepolisian menyebut, istri Abu Hamzah meledakkan diri di dalam kamar.
Di dalam kamar itu juga ada anaknya yang berusia dua tahun.
"Dapat dipastikan yang berada di kamar saat meledakkan diri ibu dan seorang anak kecil berusia dua tahun lebih," ujar Dedi, Rabu (13/3/2019).
Dedi menuturkan, tim di lapangan sangat berhati-hati untuk melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). TKP, katanya, belum steril dari ancaman ledakan.
Baca Juga : Mulai Bom Panci Hingga TNT, Inilah 5 Jenis Bom Rakitan Para Teroris di Indonesia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Aksi Bom Bunuh Diri Istri Terduga Teroris AH, Gunakan Bom Lontong hingga Lebih Militan".