Intisari-online.com - Sudah menjadi tradisi Majalah Forbes di awal tahun untuk merilis daftar orang terkaya di dunia, termasuk di Indonesia.
Seperti dilansir Forbes.com pada 5 Maret 2019, terdapat wajah-wajah baru yang menghiasi daftar 10 besar orang terkaya Indonesia, walaupun wajah-wajah lama banyak yang masih bercokol.
Theodore Rachmat dan Martua Sitorus adalah dua nama yang pada 2018 tidak masuk dalam daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia tapi pada 2019 ini berhasil masuk daftar di peringket ke-9 dan ke-10.
Keluarga Theodore Rachmat salah satu bisnisnya adalah perusahaan Adaro Energy sementara Martua Sitorus punya bisnis kelapa sawit.
Untuk peringkat ke-1 dan ke-2 masih seperti tahun-tahun sebelumnya yakni diduduki dua bersaudara Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Grup Djarum.
Baca Juga : Disebut Sebagai Wanita Terkaya di Dunia, Seperti Ini Isi Brankas Ratu Elizabeth II
Baik Budi dan Michael sama-sama masuk dalam daftar 100 orang terkaya dunia.
Budi duduk di peringkat ke-54 dan Michael di posisi ke-56.
Kekayaan kakak beradik ini jika digabung ditaksir tidak kurang dari Rp520,8 triliun. Jumlah yang sangat besar.
Peringkat ke-3 dihuni Sri Prakash Lohia.
Baca Juga : Cucu dari Wanita Terkaya Kedua di Indonesia, Inilah Kerajaan Bisnis Dita Soedarjo dan Keluarganya
Pria keturunan India ini adalah pendiri Indorama Corporation.
Indorama sendiri punya turunan bisnis mulai dari Petrokimia hingga tekstil.
Berikut adalah daftar 10 orang terkaya Indonesia 2019 versi Majalah Forbes.
1. Budi Hartono: AS$ 18,6 atau sekitar Rp260,4 triliun
2. Michael Hartono: AS$ 18,6 miliar sekitar Rp260,4 triliun
3. Sri Prakash Lohia: AS$ 7,3 miliar atau sekitar Rp102,2
4. Keluarga Tahir: AS$ 4,5 miliar sekitar Rp63 triliun
5. Chairul Tanjung: AS$ 3,7 miliar sekitar Rp51,8 triliun
6. Prajogo Pangestu: AS$ 3,5 miliar sekitar Rp 49 triliun
7. Low Tuck Kwong: AS$ 2,4 miliar sekitar Rp33,6 triliun
8. Mochtar Riady: AS$ 2,3 miliar sekitar Rp32,2 triliun
9. Theodore Rachmat: AS$ 1,7 miliar sekitarRp23,8 triliun
10. Martua Sitorus: AS$ 1,7 miliar sekitar Rp23,8 triliun Rp 23,8 triliun