Find Us On Social Media :

Kisah Joshua Beckfort, Derita Autisme dan Usia 6 Tahun Kuliah di Oxford: Aku Ingin Menyelamatkan Bumi

By Intisari Online, Selasa, 5 Maret 2019 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com – Sejak kecil Joshua Beckford telah menjadi bocah yang sangat spesial.

Pada usia dua tahun, dia dengan cepat bisa membaca dengan lancer menggunakan phonics.

Dia juga sudah bisa berbicara bahasa Jepang setahun kemudian.

Pada usia enam tahun, dia menjadi orang termuda di dunia untuk belajar Filsafat dan Sejarah di Universitas Oxford di Inggris yang bergengsi itu.

Baca Juga : Pria Ini Minum 1 Liter Urinenya Sendiri Setiap Hari dan Merasa Sehat: Apakah Minum Urine Bermanfaat Kesehatan Kita?

Ayahnya, Knox Daniel, mengatakan, dia pertama kali melihat kepintaran putranya ketika duduk di pangkuannya di depan komputer.

“Aku mulai memberi tahunya huruf-huruf di atas keyboard dan aku sadar, dia mengingatnya dan mengerti,” ujar Daniel.

Dia bisa membaca, menulis, dan memahami alfabet dan menebak berbagai warna dalam grafik ketika dia baru berusia supuluh bulan.

Pada 2011, Daniel ingin menantang putranya itu.

Dia menulis surat ke Oxford untuk melihat apakah putranya itu bisa berpartisipasi dalam kelas filsafat untuk anak-anak yang cerdas, untuk usia 8 – 13 tahun.

Dan pengajuan itu ternyata disetujui oleh pihak universitas.

Jadilah Joshua siswa termuda yang pernah diterima di kampus bonafid itu. Dia bahkan lulus dengan luar biasa.

Baca Juga : Fakta-fakta Unik Organ Tubuh Manusia, Salah Satunya Paru-paru Sangat Ringan dan Kita Bisa Hidup Dengan 1 Ginjal

Tak hanya itu, Joshua kemudian dinobatkan sebagia salah satu anak terpintar di dunia.

Di usianya sekarang yang 12 tahun, dia disebut terlalu menonjol untuk anak-anak seusianya.

Lalu apa yang saja yang menjadi keunggulan Joshua?

Menurut laporan Black Doctor, Joshua unggul di bidang sains, matemarika, sejarah, dan bahasa asing.

Joshua bercita-cita menjadi ahli bedah saraf.

“Sejak usia empat tahun, aku menggunakan laptop ayah yang di dalamnya terdapat aplikasi simulator tubuh.”

“Aku ingin menyelamatkan bumi, aku ingin mengubah dunia dan mengubah ide orang-orang untuk melakukan hal yang benar untuk bumi,” katanya.

Dia juga ingin menjadi astronaut.

Yang juga istimewa, saat ini dia sedang merampungkan buku anak-anaknya tentang Mesir.

Di luar itu semua, Joshua dianggap sebagai ikon kampanye Black and Minority (BME) yang ada di bawah naungan National Autistic Society.

Baca Juga : Kita Boleh Bersedih, Tapi Kita Tidak Boleh Kehilangan Harapan

Sekadar informasi, Joshua didiagnosis dengan autisme tingkat tinggi.

Dia menjadi bagian dari kampanye yang menyoroti susahnya orang-orang kulit hitam untuk mendapatkan dukungan dan layanan autisme.

Di sela-sela belajar menjadi ahli bedah saraf termuda, Joshua menikmati penggalangan dana untuk tiga Amal Autisme.

Satu di Inggris Raya, dua di Afrika.

Dia juga terlibat di beberapa kampanye penyelamatan lingkungan.

Antara sekolah kedokteran dan tahun-tahun yang terkait dengan itu, Joshua mesti mencapai tujuannya untuk menjadi dokter dalam dua tahun ke depan.

Joshua muda adalah bukti nyata bahwa tida ada halangan yang terlalu besar untuk membuat Anda mencapai kebesaran. (Moh. Habib Asyhad)

(Artikel ini sudah tayang di suar.grid.id dengan judul “Joshua Beckford, Bocah Penyandang Autisme yang Jadi Mahasiswa Universitas Oxford di Usia 6 Tahun”)

Baca Juga : Kisah Lalat Ini Bisa Menjadi Contoh Bedanya Bekerja Keras dan Bekerja Cerdas