Find Us On Social Media :

Bioluminescence, Fenomena Ajaib Ketika Manusia Memiliki Kekuatan untuk Memancarkan Sinar Dalam Kegelapan

By Afif Khoirul M, Selasa, 5 Maret 2019 | 12:30 WIB

Intisari-online.com - Manusia merupakan makhluk yang rumit, banyak hal menakjubkan yang belum sepenuhnya kita ketahui dari tubuh kita.

Salah satunya adalah fenomena yang disebut dengan bioluminescense. Meski ditemukan pada manusia.

Menurut The Guardian, fenomena bioluminescence ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kekuatan yang unik.

Butuh waktu bagi para ahli ubtuk bisa membuktikan cahaya yang dipancarkan dari tubuh manusia ini.

Baca Juga : 3 Fase yang Dialami Tubuh Jenazah Setelah Beberapa Jam Dinyatakan Meninggal

Pada tahun 2009, sekelompok ilmuwan Jepang, merilis sebuah gambar yang diambil pada bioluminescence manusia dengan kamera untuk pertama kalinya.

Para ilmuwan mencitrakan bagian atas relawan menggunakan kamera ultra-sensitif selama beberapa hari.

Mereka menemukan bahwa jumlah cahaya yang dikeluarkan oleh tubuh mengikuti siklus yang berputar selama 24 jam. 

Juga ditemukan bahwa jumlah tertinggi cahaya dipancarkan adalah pada sore hari dan paling tidak pada malam hari. Terutama pada pipi, dahi, dan leher.

Intensitas cahaya yang dipancarkan ini sangat rendah, jadi jangan harap Anda bisa melihatnya dengan mata telanjang.

Karena cahaya ini seribu kali lebih lemah dari rentang pengelihatan normal manusia.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

 Para Ahli percaya bahwa bioluminescence pada manusia ini memiliki makna evolusi.

Meski demikian beberapa hewan mampu memancarkan bioluminenscence dengan kuat, seperti cacing pijar, kunang-kunang dan ikan laut dalam.

Bioluminenscence merupakan efek samping dari reaksi metabolik dalam semua makluk.

Hasil dari radikal bebas yang sangat aktif yang dihasilkan melalui respirasi sel, yang berinteraksi dengan lipid dan protein yang mengambang bebas.

Sebelum penelitian tersebut, bioluminenscence tidak diketahui selama bertahun-tahun lamanya.

Meski kini telah diketahui butuh kamera tertentu untuk mendeteksi sumber cahaya redup ini.

Sementara aplikasi praktis untuk menangkap fenomena ini masih sulit untuk ditemukan.

Jadi, Anda belum bisa menikmati keajaiban daru tubuh manusia ini.

Baca Juga : Langgar Kedaulatan NKRI, 3 Kapal Patroli Vietnam Ini Ditenggelamkan TNI AL