Find Us On Social Media :

Justin Bieber Akui Kapok Lakukan Seks Sebelum Menikah: Ini Dampak Psikologis Lakukan Seks Bebas

By Ade S, Kamis, 28 Februari 2019 | 19:39 WIB

Intisari-Online.com - Tampil mesra bersama Hailey Baldwin di sampul majalah Vogue terbaru edisi Maret, Justun Bieber bicara blak-blakan soal masa lalunya yang kelam, kedekatannya dengan Tuhan dan alasannya berhenti melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

Ini adalah penampilan dan wawancara perdana Justin Bieber dan Hailey Baldwin sebagai suami-istri di sebuah majalah. Keduanya menikah lima bulan lalu.

Dalam wawancara tersebut, Justin mengaku sudah hampir setahun setop melakukan hubungan seksual sebelum menikah ketika berpacaran dengan Hailey pada Juni 2018.

Dalam masa tersebut, mantan kekasih Selena Gomez ini mendapat pencerahan bahwa Tuhan melarang melakukan perzinahan bukan sebagai perintahnya tapi untuk melindunginya dari rasa sakit hati atau menyakiti perasaan orang lain.

Baca Juga : Bukan Hanya Karena Seks Bebas, Kanker Serviks Dapat Diakibatkan oleh Banyak Hal!

"Aku rasa seks bisa melukai perasaan banyak orang. Kadang orang melakukan hubungan seks hanya karena mereka merasa tidak cukup baik dan kurang berharga. Ini berlaku bagi pria dan wanita," kata Justin.

Justin semakin meyakini hal tersebut saat Hailey hadir di kehidupannya. Semasa pacaran dengan Hailey, ia tetap menjaga komitmen tersebut sampai akhirnya menikah.

"Aku yakin Hailey adalah sebuah berkat dari Tuhan karena berperilaku baik," kata pria 24 tahun ini.

Asal tahu saja, banyak orang diduga melakukan seks bebas sebelum menikah, terutama di kalangan muda.

Baca Juga : Menurut Survei, Remaja Pelaku Seks Bebas Lebih Rentan Berpikir untuk Bunuh Diri

Ada banyak hal yang menjadi faktor penyebab seks bebas dapat terjadi pada pergaulan remaja. Salah satunya adalah rendahnya pengetahuan remaja tentang seks bebas.

Selain itu yang paling penting adalah kurangnya perhatian dari orangtua, ciri-ciri homoseksual dan lesbian yang tampak pada remaja, pengaruh alkohol, bacaan remaja yang berkaitan dengan seks, hingga kecanggihan dari teknologi komunikasi saat ini.

Yang paling berpengaruh dari adanya masalah sosial ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang mana sebenarnya tidak diinginkan.