Penulis
Intisari-Online.com - Tampan, berpendidikan tinggi, tetapi sangat bermasalah.
Ya, Robert Chambers benar-benar memiliki kepribadian yang gelap.
Robert Chambers bermata biru baja dan rambut tebal.
Tetapi dia adalah pekerja keras yang minum terlalu banyak dan menggunakan obat-obatan.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam: Ternyata Itu Berlaku untuk Semua Orang
Hingga puncaknya, Chambers mencekik mati perempuan, Jennifer Levin yang berusia 18 tahun pada tahun 1986.
Pembunuhan Jennifer Levin
Pembunuhan itu pun terjadi pada kehidupan Chamber kharismatik yang suka pesta-pesta.
Pada 25 Agustus 1986, Chambers dan temannya Jennifer Levin bertemu secara kebetulan di Dorrian's Red Hand di Manhattan East Upper Side, New York, US.
Keduanya pernah berkencan beberapa kali sebelumnya.
“Meskipun begitu, saya bukan seorang teman baginya," kata Chamber.
Kejadian berlangsung saat mereka awalnya meninggalkan bar bersama sekitar pukul 4:30 pagi pada 26 Agustus.
Baca Juga : Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Kali Diabaikan, Salah Satunya Memar di Tubuh
Chambers yang berusia 20 tahun waktu itu dilaporkan kesal dan bertengkar dengan Jennifer Levin.
Kisah lengkap tentang apa yang terjadi selanjutnya mungkin tidak pernah diketahui secara pasti.
Tetapi yang kita tahu adalah bahwa keduanya kemudian berdebat hingga Levin ditemukan meninggal.
Sebelumnya, dalam pertengkaran itu Levin juga melakukan perlawanan.
Dia menggaruk wajah Chambers dan mencakarnya untuk mempertahankan diri, tapi usahanya sia-sia.
Baca Juga : Tragis, Tentara Temukan 50 Kepala Budak Seks ISIS di Tong Sampah
Menyadari dia sudah mati, Chambers tersandung oleh sebuah dinding tidak jauh dari tempat mayat Levin terbaring di belakang Museum Seni Metropolitan.
Atas kasus itu, Chamber pun dipenjara dan dijatuhi hukuman lima hingga 15 tahun penjara.
Ia dibebaskan pada tahun 2003.
Kehidupan di dalam penjara
Kepribadian bermasalah Chambers tidak pernah mereda di penjara.
Selama 15 tahun, pemuda itu menerima 27 pelanggaran disipliner berkaitan dengan senjata dan kepemilikan narkoba, penyerangan, dan tidak mematuhi perintah langsung.
Ketika dia pertama kali dibebaskan, dia segera didakwa dengan kepemilikan obat terlarang dan mengemudi dengan lisensi yang ditangguhkan, di mana dia mengaku bersalah dan menghabiskan 100 hari di penjara.
Baca Juga : Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Jadi Buruan, Harganya Selangit!