Find Us On Social Media :

'Hanya' Lulusan SD, Pasangan Ini Mampu Kuliahkan Anaknya Hingga S2 di UGM, Bahkan Sampai Amerika

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 23 Februari 2019 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com – Orangtua mana pun tentunya ingin agar anak-anak mereka lebih berhasil bila dibandingkan dengan orangtuanya.

Berbagai cara para orangtua demi kemajuan pendidikan anak-anak mereka.

Kesadaran pentingnya komunikasi orangtua dan guru untuk ‘mengawal’ proses belajar anaknya rupanya disadari sepenuhnya oleh pasangan suami-istri Benny Wijaya (50) dan Siti Aminah (45).

Padahal, keduanya bukan lulusan perguruan tinggi. Ini menjadi kisah inspiratif bagaimana dalam kesederhanaan, pendampingan orangtua mampu mengubah kondisi dari keterbatasan menjadi kemungkinan untuk meraih kesempatan yang lebih tinggi.

Benny hanyalah lulusan SD di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, dan kini bekerja sebagai sopir truk pasir.

Baca Juga : 5 Fakta Eka Tjipta, Imigran Lulusan SD dengan yang Bisnis Menggurita

Adapun Aminah hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas II sekolah dasar di Situbondo, Jawa Timur, yang saat ini membantu ekonomi keluarga dengan membuka warung nasi sederhana di beranda rumahnya di Desa Ketapang Daya, Madura, Jawa Timur.

Dilansir dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, Aminah bercerita dirinya selalu menjaga komunikasi dengan guru anak-anaknya.

Komunikasi dengan guru

”Saya sering sengaja ketemu gurunya anak-anak untuk memantau perkembangan anak. Kalau nilai kurang, saya minta nasihat apa yang harus saya lakukan sebagai orangtua. Saya juga minta kalau ada kegiatan di sekolah, anak saya tolong diikutsertakan,” ungkapnya.

Baca Juga : Meski Tinggal di Pulau Terpencil, Kakek Asal Aborigin Ini Rela Tempuh Perjalanan Ribuan Kilometer Demi Rayakan Kelulusan Cucunya

Aminah juga selalu minta nomor telepon dan alamat gurunya untuk memantau kegiatan yang dilakukan anaknya di sekolah, tidak hanya saat anak duduk di bangku SD, tetapi juga sampai saat anak sudah di SMP dan SMA.

”Sebelum punya handphone, saya sengaja jalan kaki ke rumah gurunya untuk memastikan keberadaan anak-anak yang katanya waktu itu sedang kerja kelompok,” tutur Aminah.