Penulis
Intisari-Online.com -Saat usia bayi bertambah, kemampuan bayi pun meningkat.
Bila dulu ia hanya berbaring di tempat tidur, kini bisa berguling ke kanan dan ke kiri.
Nah, di situlah bahayanya. Saat kemampuan berguling itu dimiliki, maka risiko terjatuh dari tempat tidur, sofa, atau tempat dimana bayi itu ditidurkan semakin besar.
Hanya saja, banyak orangtuayang panik dan tidak mengindahkan keselamatan si kecil saat ia terjatuh.
Baca Juga : Tips Mencegah Bayi Jatuh dari Kursinya
Berikut 3 hal yang sebaiknya jangan orangtualakukan saat bayi terjatuh:
1. Hindari Langsung Mengangkat atau Menggendong si Kecil
Saat bayi jatuh, biasanya secara refleks orangtua akan segera menggendongnya, tetapi cara ini sebenarnya kurang tepat.
Baca Juga : Sepatu Bayi Revolusioner yang Bisa Mencegah Balita Bayi Terjatuh ala BMW
Cara yang benar adalah menenangkan diri, lalu tunggu beberapa detik, ingat posisi jatuh si bayi, lihat bagian tubuhnya ada yang terluka atau tidak.
Sekalian perhatikan juga, apakah gerakan si bayi ada yang aneh, atau coba perhatikan apakah si bayi ada trauma dan patah tulang.
Observasi ini penting untuk tindak lanjut pertolongan.
Baca Juga : Jangan Terlalu Khawatir, Ini Tips Mencegah dan Mengobati Biduran pada Bayi
2. Tidak boleh menggosok luka lebam.
Kalau terjadi luka lebam, bila tidak bisa ditangani segera, bisa didinginkan dulu.
Setelah luka, dalam 24-28 jam akan terbantu.
Tapi ingat untuk tidak menggosok lukanya karena bisa memperparah lukanya.
3. Jangan Cuek
Kenali gejala-gejala kegawatdaruratan saat bayi terjatuh.
Tindakan menunda-nunda akan menghambat penyelamatan si bayi.
Kenali Tanda-Tanda Kegawatdaruratan Saat Bayi Terjatuh
Kalau seluruh badan bayi terjatuh sedangkan ia terbungkus baju yang tebal, biasanya saat jatuh tidak akan menyebabkan memar yang parah.
Tetapi kalau saat jatuh, kepala yang terkena lantai duluan, maka harus diperhatikan secara khusus.
Karena untuk bayi kecil, kepala akan lebih berat daripada badannya, apalagi kalau saat jatuh tidak memakai baju, maka akan menyebabkan memar yang serius.
Koagulasi (proses penggumpalan cairan) anak-anak masih sangat lemah, apalagi kalau masih anak yang berumur 6 bulan.
Dengan begitu, saat ia terjatuh dan kepalanya cedera, si kecil akan terlihat baik-baik saja, tapi setelah cukup lama, lukanya akan menjadi semakin parah.
Untuk luka di bagian kepala, harus sangat diperhatikan apakah anak-anak memiliki gejala lesu, muntah-muntah, koma, dan system saraf lainnya. Kalau anak-anak ketika terluka malah menangis, tidak muntah, wajahnya normal, maka itu masih baik keadaannya.
Terbalik dengan anak yang ketika jatuh mukanya langsung pucat, lalu muntah, itu keadaannya lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan pengamataan sekitar 3-4 hari.
Gejala apa yang ditunjukkan si bayi setelah jatuh yang harus segera dibawa ke rumah sakit?
a. Terjadi luka pendarahan di bagian kepala.b. Setelah jatuh, si bayi tidak menangis, kesadarannya tidak cukup jelas, setengah mengantuk.c. 2-3 hari setelah jatuh, mulai muntah, atau batuk darah.d. Beberapa hari setelah jatuh, keluar darah atau air dari bagian hidung dan telinga.
Selama orangtua banyak memperhatikan bayi mereka, mencegah bayinya jatuh dari ranjang atau tempat yang agak tinggi.
Siang hari sebaiknya biarkan bayi bermain di matras, atau ketika ibu memasak, taruh bayi di kereta dorong, taruh di dapur, pasangkan sabuk pengamannya.
Orangtua juga sebaiknya belajar beberapa penanganan darurat, agar bisa menolong bayinya kalau sedang dalam keadaan tersebut, misal, saat ia terjatuh.
(Ipoel)
Artikel ini sudah tayang di Nakita.Id dengan judul "Ibu Tolong Jangan Lakukan ini Saat Bayi Terjatuh".
Baca Juga : Perutnya Terus Membesar, Siapa Sangka Dalam Perut Bayi Ini Terdapat Bayi Lain